May 15, 2023 14:24 Asia/Jakarta

Mencermati hasil terbaru pemilihan umum di Turki dengan 99,78% jumlah suara yang telah dihitung, Erdogan berada di urutan pertama dengan 49,25% suara menurut kantor berita swasta ANKA, sementara pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu meraup 45,05% suara.

Mayoritas surat suara dari 3,4 juta pemilih luar negeri yang memenuhi syarat masih perlu dihitung, menurut Dewan Pemilihan Tertinggi.

Erdogan memenangkan sekitar 60% suara luar negeri dalam pemilu 2018.

Pemimpin oposisi Kilicdaroglu akan menerima putaran kedua. Pemimpin aliansi oposisi Turki Kemal Kilicdaroglu mengatakan pada Senin (15/05/2023) pagi bahwa dia akan menerima keputusan pemilih untuk pemungutan suara putaran kedua.

Kilicdaroglu menyatakan keyakinannya bahwa dia akan menang dalam putaran kedua melawan Presiden petahana Recep Tayipp Erdogan saat dia berbicara bersama para pemimpin aliansi enam partai.

“Jika negara kami mengatakan putaran kedua, kami pasti akan menang di putaran kedua,” kata Kilicdaroglu kepada wartawan.

“Kemauan untuk perubahan dalam masyarakat lebih tinggi dari 50%.”

Walikota Ankara Mansur Yavas, dari partai CHP Kemal Kilicdaroglu, mengatakan bahwa pemungutan suara putaran kedua pada 28 Mei sekarang “sangat mungkin” setelah bagian pemungutan suara Erdogan turun di bawah 50% menurut ANKA independen dan kantor berita Anadolu yang dikelola negara.

Yavas berbicara di televisi Turki bersama walikota CHP Istanbul Ekrem Imamoglu.

Imamoglu mengatakan bahwa masih ada lebih dari 7 juta suara yang harus dihitung, menambahkan bahwa hasilnya masih dapat menguntungkan Kilicdaroglu pada Senin pagi.

Presiden Erdogan memperingatkan agar tidak mengumumkan hasil pemungutan suara terlalu cepat, sementara Kilicdaroglu memperkirakan bahwa ini akan menjadi malam yang panjang.

“Sementara pemilihan diadakan dalam suasana yang positif dan demokratis dan penghitungan suara masih berlangsung, mencoba mengumumkan hasil dengan tergesa-gesa berarti merebut keinginan nasional,” tulis Erdogan di Twitter dalam pesan pertamanya sejak pemungutan suara berakhir.

Kilicdaroglu juga menulis di Twitter, mengatakan “Kami tidak akan tidur malam ini” dan menekankan pentingnya menghitung setiap surat suara.

Oposisi menuduh partai Erdogan menyerukan penghitungan ulang di daerah-daerah di mana Kilicdaroglu memiliki lebih banyak suara. Tuduhan ini tidak dapat diverifikasi.