Sep 29, 2018 15:25 Asia/Jakarta
  • Media sosial
    Media sosial

Dunia nyata bukanlah apa yang ada dalam jaringan komunikasi. Para psikolog berpendapat bahwa orang yang bergantung pada dunia maya dan jejaring sosial akan membatasi dunia mereka. Salah satu dampak negatif serius dari penggunaan ruang maya dan jaringan komunikasi online secara berlebihan keberadaan dalam lingkaran kelompok yang berpikiran sama dan membayangkan bahwa dunia sama dengan perspektif kelompok tersebut.

Akibatnya, lingkaran tujuan dan nilai-nilai akan terbatas pada ruang tersebut dan akan memposisikan dirinya bertentangan dengan dunia sekitar. Dalam kondisi tersebut, orang akan dihadapkan dengan perasaan bahwa dunia di sekitarnya mengancam, dan ini akan membuatnya untuk kembali ke jejaring sosial. Di antara dampak lain penggunaan ruang maya adalah terbuangnya banyak waktu. Ketergantungan pada penggunaan internet dan berbagai jaringannya, seseorang tidak akan merasakan berlalunya waktu dan mengabaikan banyak aktivitas faktual dan nyata.

Perselisihan serta gangguan dalam hubungan keluarga dan sosial dapat menjerumuskan seseorang dalam ruang dan jaringan maya. Sekarang, di antara keluhan terbesar banyak keluarga adalah kesibukan anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di jejaring sosial, sementara sejak awal atau sebelum mereka menggunakan alat ini, tidak ada hubungan baik antara anak dan orang tua.

Media sosial

Hubungan yang tidak ideal dengan keluarga itu membuat anak atau anggota keluarga akan terfokus pada jejaring sosial. Hubungan kurang harmonis itu bahkan akan menyeret dia menuju kawan-kawan dan masyarakat. Seseorang yang tidak pernah didukung dalam hubungan kehidupan nyata, kemudian merasakan dukungan di dunia maya, maka hal ini akan mendorongnya untuk menetap di ruang maya.

Melalui penyusupan dalam kehidupan individu dan sosial manusia, internet telah membawa perimbangan baru dalam masyarakat. Seluruh lapisan masyarakat juga akan menyesuaikan diri dengan gelombang teknologi baru berdasarkan status individu dan sosial, yang pada akhirnya akan mengubah gaya hidup mereka.

Dengan meningkatnya jejaring sosial serta akses mudah internet melalui berbagai piranti mobile, kecanduan internet telah menimpa banyak orang khususnya remaja dan pemuda. Penggunaan internet normal adalah kurang dari 19 jam seminggu, namun jika seseorang yang menggunakan internet lebih dari 19 jam per minggu maka dia dapat dikategorikan telah kecanduan.

Penelitian menunjukkan bahwa pecandu internet adalah orang yang menghabiskan waktu menggunakan Internet setidaknya 38 jam dalam seminggu atau delapan jam sehari. Para sosiolog di bidang patologi internet berpendapat bahwa jika seseorang menggunakan internet setiap 2-3 jam, itu adalah pengguna tipikal. Namun jika penggunaan internetnya mencapai lima sampai delapan jam atau lebih per hari, maka dia adalah pecandu internet.

Kecanduan internet adalah semacam disorder dan gangguan obsesif. Dapat dikatakan bahwa pencandu internet memiliki tanda-tanda seperti cepat lelah, kesepian dan depresi.

Peran internet dan penggunaan ruang maya dalam memenuhi kebutuhan manusia modern memang tak terbantahkan, namun mekanisme penggunaan teknologi ini lebih penting dari teknologi itu sendiri. Dr. Ahmed Jalili, Ketua Asosiasi Psikiater Iran, percaya bahwa penggunaan internet dan ruang maya secara berlebihan merupakan salah satu faktor terpenting dalam munculnya gangguan mental di dunia saat ini. Penggunaan internet, sama seperti penemuan manusia lainnya, memerlukan pelatihan dan perhatian pada ketentuan tertentu.

Penggunaan teknologi ini, selain menimbulkan masalah tidur, juga menyebabkan stres dan gangguan perilaku. Karena kecanduan pada teknologi ini, seseorang akan ketinggalan dari tugas sehari-harinya dan bermasalah dalam berinteraksi dengan orang lain atau menyelesaikan pekerjaannya. Saran dari para psikolog, terutama untuk orang tua, adalah untuk menjaga anak-anak mereka dalam menghadapi teknologi ini.

Media sosial

Memberikan bimbingan dan pemahaman tanpa mencegah mereka memanfaatkan teknologi ini. Karena larangan menggunakan teknologi tersebut akan lebih mendorong anak untuk menggunakannya secara sembunyi-sembunyi dan lebih berbahaya karena di luar jangkauan kontrol orang tua. Teknologi ini sama seperti temuan-tempuan lain manusia, memiliki aspek positif dan negatif yang setara.

Saat ini, mayoritas pemuda menggunakan internet, dan internet merupakan kebutuhan di dunia kontemporer. Dengan memfasilitasi komunikasi melalui internet, masyarakat telah mengesampingkan pertemuan dan interaksi langsung yang di masa lalu merupakan manifestasi afeksi dan emosi. Ini merupkan keterbatasan yang telah diciptakan oleh piranti teknologi dan internet dalam masyarakat.

Internet juga mempengaruhi nilai dan norma-norma yang ada, dan pesan yang disiarkan melalui internet terkadang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat. Penggunaan internet yang berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi keluarga, di antaranya meningkatkan ketidakharmonisan, mengurangi komunikasi verbal dan interaksi langsung, mengurangi komunikasi antara orang tua dan anak.

Oleh karena itu, mengingat pentingnya internet, perkembangan kehidupan kota dan kompleksitas hubungan sosial pemuda serta kebutuhan orang tua untuk membimbing dan memberikan informasi kepada anak mereka soal dunia maya, muncul pertanyaan ini, "Bagaimana reaksi orang tua? Ini adalah poin yang perlu diperhatikan dan keluarga harus mengadopsi pendekatan proporsional, tidak terlalu ketat dan tidak mengabaikan anak-anak mereka.

Dibarengi dengan bimbingan proporsional orang tua, perlu diberikan di sekolah dan universitas tentang dampak berbahaya akibat tenggelam di dunia maya. Para remaja dan pemuda berada di usia rentan, dan akan mengisi kekosongan emosi mereka di jejaring sosial dan dunia maya. Jika itu terjadi, maka akan muncul berbagai masalah sosial dan gangguan yang meluas dan berbahaya.

Saat ini, penggunaan internet dan jejaring sosial di usia dini merupakan hal lumrah, yang sepertinya tidak masuk akal. Ketika seorang anak berusia antara enam dan tujuh tahun terbiasa dengan ruang seperti itu, dia menemukan teman di dunia maya dan menekuni kehidupan lain di luar kehidupan nyata, maka dia sangat berpotensi besar menghadapi bahaya. Gangguan yang dihadapinya karena jauh dari afeksi keluarga dan kurangnya komunikasi dengan orang tua, merupakan fampak sangat berbahaya penggunaan teknologi internet di usia dini.

Media sosial

Manfaat piranti komunikasi baru memang tidak dapat dipungkiri oleh siapa pun, namun di sampingnya ada penyalahgunaan yang dapat menimbulkan dampak mengerikan, di mana salah satunya dapat dilihat dalam kehidupan pernikahan. Terkadang para pasangan menghadapi masalah besar. Dalam banyak kasus, penggunaan internet berlebihan oleh satu pihak menyebabkan ketidakpercayaan dan kesalahpahaman serta dapat menyebabkan runtuhnya ikatan keluarga.

Hal lain yang menjadi efek penyalahgunaan ruang maya adalah tumbuhnya individualisme. Kenyataannya, kecenderungan menuju ruang maya ini disebabkan oleh tekad untuk terlepas dari kesepian dan realitas yang ada di dunia nyata. Di ruang tersebut, semuanya tersedia dan memiliki potensi manuver tinggi. Namun perasaan kesepian membuat seseorang terjauhkan dari interaksi logis dan melihat dirinya terpisah dari keluarga dan masyarakat.

Alasan mendasar di balik pertumbuhan pesat ruang maya dalam beberapa tahun terakhir adalah banyak orang kesepian. Misalnya, apa alasan di balik seorang laki-laki memperkenalkan dirinya sebagai perempuan dan bergabung dengan kelompok perempuan? Akar psikologis masalah ini harus dicari. Bila seseorang tergantung pada perangkat teknologi komunikasi, maka ia akan meninggalkan teman-temannya. Kita perlu tahu bahwa masyarakat kita lebih kesepian di abad ke-21.

Tags