May 21, 2019 10:35 Asia/Jakarta
  • 21 Mei 2019
    21 Mei 2019

​​​​​​​Imam Hasan as Lahir 1437 tahun yang lalu, tanggal 15 Ramadan tahun ketiga Hijriah, Imam Hasan al-Mujtaba, cucu pertama Rasul Saw lahir ke dunia.

Imam Hasan as hidup di bawah bimbingan Nabi, ibunya Sayidah Fatimah dan ayahnya Imam Ali bin Abi Thalib as. Setelah ayahnya syahid pada bulan Ramadhan tahun 40 Hijriah, Imam Hasan as memegang amanat imamah dan kepemimpinan atas umat. Beliau sempat menjabat sebagai khalifah setelah dibaiat oleh para pengikut ayahnya. Saat itu, permusuhan Muawiyah dengan Ali dan keluarganya masih tetap membara.

Imam Hasan telah mengerahkan pasukannya untuk berperang melawan Muawiyah. Namun makar busuk dan politik jahat yang dimainkan oleh Muawiyah telah berhasil membuat sejumlah besar pasukan dan komandan militer Imam Hasan meninggalkan beliau seorang diri.

Akhirnya putra Ali ini terpaksa menandatangani perjanjian damai dengan Muawiyah. Perjanjian itu sekaligus mengakhiri khilafah beliau.

Manusia suci ini pernah mengatakan, "Aku heran dengan orang yang memikirkan makanan jasmaninya tetapi melalaikan makanan ruhaninya."

Kelahiran Imam Hasan as

Imam Khomeini ra Kembali Masuk Rumah Sakit

30 tahun yang lalu, tanggal 28 Ordibehesht 1368 HS, Imam Khomeini ra kembali masuk rumah sakit.

Begitu semakin jelas tanda-tanda pendarahan di alat pencernaan Imam Khomeini ra pada 28 Ordibehesht 1368 HS, beliau kembali sakit dan bahkan semakin parah. Para dokter siang malam melakukan pengecekan kesehatan beliau dan pada 31 Ordibehesht 1368 beliau dipindahkan ke rumah sakit untuk dilakukan operasi.

Pasca operasi atas alat pencernaannya, rakyat Iran melakukan doa bersama di masjid-masjid di seluruh penjuru negeri mendoakan kesembuhan beliau. Akhirnya, setelah tim dokter mengerahkan segala kemampuannya agar kondisi fisik Imam Khomeini ra membaik, namun pada malam tanggal 14 Khordad 1368, beliau meninggal dunia.

Imam Khomeini ra

Suharto Mundur

21 tahun yang lalu, tanggal 21 Mei 1998, Jenderal Suharto, Presiden Republik Indonesia yang telah berkuasa di negara itu selama 33 tahun, akhirnya terpaksa mengundurkan diri.

Suharto meraih kekuasaan pada tahun 1965 menggantikan presiden pertama Indonesia, Ahmad Sukarno. Selama periode kekuasaan Suharto, kebebasan berpendapat dan berpolitik amat dikekang, namun di bidang ekonomi, Indonesia sempat mencapai kemajuan pesat khususnya pada dekade 80 dan 90-an.

Krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1998 juga berimbas besar kepada struktur perekonomian Indonesia yang rapuh karena banyaknya korupsi dan kolusi. Krisis ini memberikan momentum kepada gerakan reformasi yang dipimpin oleh mahasiswa Indonesia.

Demonstrasi anti Suharto yang meluas di seluruh negeri serta krisis ekonomi yang semakin memburuk membuat Suharto akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kursi kepresidenan kepada wakil presiden saat itu, BJ Habibie.