Perombakan Kabinet, Upaya untuk Pulihkan Citra Saudi
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi merombak kabinet dan mengganti posisi menteri luar negeri dengan Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada Rabu 23 Oktober 2019, di mana sebelumnya jabatan ini dipegang oleh Ibrahim al-Assaf.
Pangeran Faisal menjabat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk Jerman dan pernah menjabat sebagai penasihat bidang politik di Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat.
Sebelum aktif di bidang politik, Pangeran Faisal memiliki karier bisnis di bidang industri pertahanan, bahkan menjadi ketua dari sebuah perusahaan gabungan yang bekerja sama dengan Boeing, sebuah produsen pesawat terbang AS.
Arab Saudi dilanda kritik dan kecaman keras dunia internasional akibat pelanggaran HAM, termasuk kasus pembunuhan keji terhadap Jamal Khashoggi pada 2018. Khashoggi adalah seorang jurnalis senior Arab Saudi.
Selain itu, Arab Saudi juga sedang disorot atas kejahatan kerajaan ini dalam perang yang dikobarkannya di Yaman, di mana korban akibat perang ini telah mencapai puluhan ribu orang dan menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Perombakan kabinet yang telah dilakukan beberapa kali ini disinyalir merupakan upaya Arab Saudi untuk memulihkan citranya yang telah buruk di mata dunia akibat pelanggaran HAM dan perang di Yaman.
Masuknya Pangeran Faisal dalam jajaran kabinet telah menambah panjang daftar anggota keluarga kerajaan yang memegang posisi di kementerian, di mana sebelum ini, mantan Dubes Arab Saudi untuk Inggris dan mantan Dubes Arab Saudi untuk AS telah ditunjuk masuk kabinet.
Perombakan kabinet diumumkan melalui media pemerintah. Direktur Jenderal Saudi Arabian Airlines Saleh al-Jasser akan menduduki jabatan sebagai menteri transportasi menggantikan Nabil al-Amoudi.
Menlu Saudi Ibrahim al-Assaf akan melepas jabatan sebagai menlu namun akan tetap aktif dalam kementerian. Dia sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan dan tahun lalu telah ditunjuk untuk restrukturisasi pelayanan. (RA)