Nov 14, 2019 15:02 Asia/Jakarta
  • Iran menempati posisi pertama dunia dengan cadangan gas 5,33 triliun meter kubik.
    Iran menempati posisi pertama dunia dengan cadangan gas 5,33 triliun meter kubik.

Dunia membutuhkan sumber-sumber energi Iran, karena negara ini menduduki posisi pertama global dari segi cadangan gas alam dan keempat dunia dalam hal cadangan minyak bumi.

Republik Islam memiliki potensi untuk menjadi salah satu mitra besar energi bagi negara-negara konsumen utama minyak dan gas dunia. Dari segi geostrategis, Iran berada pada posisi yang bisa memainkan peran sentral di bidang keamanan energi regional dan global. Jadi, industri minyak dan gas Iran dapat menjadi salah satu sektor penting bagi investor asing. Pemanfaatan teknologi baru di sektor ini tentu akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dunia.

Berdasarkan data yang dirilis oleh British Petroleum (BP) pada tahun 2016, Iran menguasai 3,9 persen dari cadangan minyak dunia dan berada di posisi kedua di Asia Barat dan keempat di dunia. Iran juga menempati posisi kedua di OPEC dalam hal produksi minyak harian.

Republik Islam menempati urutan pertama di dunia dengan cadangan gas 5,33 triliun meter kubik, yang merupakan 18 persen dari cadangan gas dunia. Selain cadangan minyak dan gas yang besar, Iran menyimpan potensi khusus yang bisa memberikan keuntungan besar.

Di sektor minyak dan gas, Iran menawarkan banyak keuntungan termasuk perdagangan melalui swap dan akses mudah ke rute transit, memiliki kemampuan untuk mengkonversi produksi minyak mentah dan gas alam menjadi produk bernilai tambah, memiliki pengalaman panjang di sektor perdagangan minyak dan gas, dan posisinya di tiga persimpangan benua Asia, Afrika, dan Eropa.

Soal pentingnya Iran dalam perdagangan energi global, Doktor Enayatollah Yazdani, dosen hubungan internasional di Universitas Isfahan menuturkan, "Wilayah Strategic Energy Ellipse mencakup Iran, Teluk Persia, negara-negara Arab di selatan, sebagian Irak, Turki, Armenia, Azerbaijan, dan Georgia di barat, Laut Kaspia, selatan Rusia, sebagian dari utara Kazakhstan, dan sebagian dari timur laut Uzbekistan.

Lebih dari 70 persen cadangan minyak terbukti dan lebih dari 40 persen cadangan gas alam dunia ada di wilayah Strategic Energy Ellipse. Diameter besar dari wilayah Strategic Energy Ellipse ini menghubungkan Laut Kaspia ke Teluk Persia dan Iran berada di tengah-tengah poros ini."

Wilayah Strategic Energy Ellipse.

10 persen dari cadangan minyak dan sebagian besar dari sumber gas Iran terletak di ladang bersama dengan para tetangganya. Eksplorasi sumber-sumber ini membutuhkan teknologi modern dan investasi asing yang besar sehingga bisa dimanfaatkan.

Salah satu kebijakan penting Kementerian Perminyakan Iran – sejalan dengan kebijakan ekonomi perlawanan – adalah fokus pada pengembangan ladang minyak kolektif negara ini, terutama ladang minyak bersama di barat Iran.

Produksi minyak di ladang tersebut dimulai dalam beberapa dekade terakhir dan mencapai lebih dari 300.000 barel pada akhir 2017. Tetapi perlu investasi asing sebesar 50 miliar dolar untuk meningkatkan produktivitasnya.

Angka produksi minyak Iran yang rendah dibandingkan dengan sumber yang dimilikinya, akan membuat negara ini memiliki cadangan jangka panjang di masa depan. Menurut data produksi tahun 2016, diperkirakan bahwa produksi minyak Amerika Serikat bertahan selama 10 tahun ke depan, Rusia 26 tahun, dan Arab Saudi selama 59 tahun, sementara produksi minyak Iran bertahan selama 130 tahun ke depan. Namun, produksi minyak Libya dan Venezuela masing-masing bertahan sampai 275 dan 345 tahun ke depan.

Jadi, berdasarkan indeks rasio cadangan produksi, investasi di sektor perminyakan Iran akan memberikan keuntungan jangka panjang. Dengan kata lain, keamanan dan pengembalian atas investasi akan lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan para pesaing Iran.

Menurut data Perusahaan Nasional Minyak Iran (NOIC), dari 102 ladang gas dan minyak Iran, 28 di antaranya milik bersama dengan negara-negara tetangga yang mencakup 18 ladang minyak, 4 ladang gas, dan 6 ladang dengan kandungan minyak dan gas.

Saat ini produksi utama minyak Iran dilakukan di ladang-ladang miliknya sendiri, tetapi setelah penemuan ladang bersama gas-minyak dengan cadangan yang besar, Tehran menawarkan banyak proyek kepada investor asing di sektor minyak dan gas.

Dari 28 ladang minyak dan gas bersama antara Iran dan tetangganya, NOIC telah memulai kegiatan produksi di 10 ladang minyak bersama, tapi produksi di 18 ladang bersama sisanya belum dimulai sampai sekarang.

Prioritas utama Kementerian Perminyakan Iran adalah pengembangan ladang gas raksasa South Pars dan prioritas keduanya adalah ladang minyak West Karoon yang membutuhkan lebih banyak investasi.

Ladang gas South Pars tercatat sebagai salah satu ladang dengan cadangan gas terbesar di dunia, ia terletak di perbatasan Iran-Qatar di Teluk Persia. Luas ladang ini mencapai 9.700 kilometer persegi, di mana 3.700 kilometer persegi milik Iran. Ladang gas ini diperkirakan menyimpan lebih dari 14 triliun meter kubik gas dan juga memiliki lebih dari 19 miliar barel kondensat.

Produksi gas alam South Pars dimulai pada tahun 2002 dengan angka sekitar 2 juta meter kubik per hari, dan kemudian naik menjadi sekitar 550 juta meter kubik per hari pada 2016.

Iran memiliki potensi untuk mengekstraksi satu miliar meter kubik gas per hari dari ladang South Pars, tetapi untuk mencapai tujuan ini, dibutuhkan investasi 5 miliar dolar di ladang bersama ini dan angka ini akan tercapai dengan menarik investasi asing.

Selain ladang gas bersama, Iran juga memiliki ladang minyak bersama dengan tetangganya. Ladang minyak bersama yang terbesar adalah West Karoon. Ladang minyak ini mencakup tiga ladang minyak raksasa yaitu Yadavaran, Yaran Utara dan Selatan, Azadegan Utara dan Selatan, yang dimiliki bersama dengan Irak.

Ladang minyak Azadegan tercatat sebagai ladang minyak bersama yang terbesar bagi Iran. Produksi minyak di ladang Azadegan dimulai pada 1997 dengan kapasitas sekitar 25.000 barel per hari dan pada 2011 mencapai 50.000 barel per hari.

Menurut prediksi, dibutuhkan investasi 20 miliar dolar untuk mengoptimalkan produksi di ladang Azadegan dan ladang minyak bersama lainnya di West Karoon. Ini akan menjadi sebuah peluang yang bagus bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Iran.

Kilang kondensat gas Setareh Teluk Persia.

Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh mengatakan pengembangan ladang minyak West Karoon adalah prioritas utama Iran untuk meningkatkan produksi minyak mentah dan mendapatkan kembali kekuatannya yang hilang di pasar minyak global dalam periode pasca-sanksi.

Salah satu produk utama minyak Iran adalah bensin dan solar, dan pemerintah memiliki perencanaan yang baik di sektor ini. Dengan meresmikan kilang baru dan optimalisasi kilang-kilang lama, produksi bensin dan solar di Iran pada 2017 masing-masing naik menjadi 77 dan 92 juta liter per hari.

Pada akhir 2017, panjang total pipa minyak dan gas kondensat mencapai 4.273 km dan panjang total pipa minyak bumi mencapai 8.751 km. Jalur pipa ini akan mentransfer energi murah ke sektor industri, pertanian, dan rumah tangga.

Salah satu investasi penting di sektor ini adalah pengembangan kilang kondensat gas Setareh Teluk Persia (Setareh Khalije Fars), yang menjadi bukti ketidakefektifan sanksi terhadap sektor minyak dan gas Iran.

Kebijakan energi pemerintah Iran disusun dengan fokus mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan transfer gas, serta meningkatkan posisi Iran dalam mengekspor gas dan minyak di pasar global.

Dengan semua keistimewaan yang dimiliki Iran, para investor asing diharapkan akan meningkatkan kehadirannya di negara ini sehingga industri minyak dan gas Iran dapat meningkatkan kontribusinya di pasar energi regional dan internasional. (RM)

Tags