Nov 24, 2019 20:13 Asia/Jakarta
  • Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran
    Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran

Bekerja menjadi dasar perlindungan ekonomi negara agar tidak dirugikan oleh sanksi. Mengakali sanksi adalah taktik, melindungi negara dalam menghadapi sanksi adalah strategi dan hal ini harus dilakukan.

Sejumlah produsen, pengusaha dan pelaku ekonomi pada Selasa, 19 November, hadir di Huseiniyeh Imam Khomeini ra melakukan pertemuan dengan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran. Pertemuan yang disebut Pemimpin Besar Revolusi Islam diselenggarakan demi menghormati para produsen disambut dengah harapan besar.

Pertemuan sejumlah produsen, pengusaha dan pelaku ekonomi dengan Ayatullah Khamenei

Jelasl bahwa kekuatan ekonomi memainkan peran yang menentukan dalam kekuatan dan keberlanjutan suatu negara. Dalam pengalaman dunia, orang tidak dapat menemukan negara yang mengibarkan bendera kejayaan dan martabat tanpa tegar berdiri di atas kaki produksi nasionalnya. Oleh karena itu, kegairahan dalam produksi dan pertumbuhan ekonomi adalah salah satu masalah utama dan penting dalam menyelesaikan masalah negara. Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei pada awal pidatonya menekankan hal ini:

"Bahwa kita peduli dengan masalah ekonomi, karena dalam sistem Islam, ekonomi memainkan peran yang sangat penting. Merupakan kesalahan besar bagi sebagian orang untuk berpikir bahwa dalam sistem Islam telah diabaikan untuk menghasilkan kekayaan dan memperluas kesejahteraan masyarakat dan untuk menghasilkan perusahaan-perusahaan penghasil kekayaan yang penting. Salah satu pilar terpenting sistem Islam adalah pengayaan masyarakat dan bangsa; kekayaan nasional. Tentu saja, pandangan sistem Islam tentang kekayaan berbeda dari pandangan pemerintah material dan sistem materialisme -baik apa yang didunia dikenal dengan kapitalisme yang disebut Liberalisme, atau apa yang dikenal sebagai sistem Marxis dan sistem Sosialisme dan sejenisnya. Dalam sistem Islam, produksi kekayaan nasional adalah sebuah nilai, dan distribusi kekayaan nasional yang adil juga sebuah nilai."

Rahbar menambahkan, pengembangan dan produksi ekonomi membutuhkan pelopor dan kepemimpinan. Pelopornya, adalah Anda, para pengusaha dan produsen. Para pelopor di bidang ini adalah para produsen. Ini adalah arena penting dan kritis dalam perang ekonomi yang dilancarkan terhadap kita.

Rahbar menekankan, "Medan ini adalah medan tempur. Ada berbagai bentuk perang ekonomi di dunia. Mereka yang terlibat dalam urusan ekonomi internasional dengan jelas melihat bahwa negara-negara dan kekuatan-kekuatan, dan seluruh dunia, berperang karena masalah ekonomi. Sekarang, misalnya, selama masa kepresidenan Amerika ini, perang dan perseteruan ini telah terjadi: dengan Cina satu arah, dengan Korea Selatan satu arah, dengan Eropa satu arah, dengan yang lain satu arah, tetapi bukan berarti sebelumnya tidak pernah ada. Karena dengan beragam bentuk, tetapi perang ini terkadang mengambil tempat yang biadab dan menjijikkan. Seperti perang dengan kita dalam perekonomian, di mana sanksi-sanksi ini mengambil sisi yang lebih menjijikkan dan kriminal, tetapi sanksi sudah ada sejak awal revolusi. Tetapi dalam sepuluh tahun terakhir tentu saja secara alami meningkat intensitasnya, dan sanksi ini masih akan ada terus."

Penerapan sanksi sepihak dan pembatasan keuangan dan perdagangan selalu menjadi salah satu alat ilegal sistem hegemonik Amerika untuk memberikan tekanan pada Republik Islam Iran selama empat puluh tahun terakhir. Perlawanan terhadap sanksi ini menghasilkan kemandirian masyarakat pada kemampuan dan sumber daya lokal dan eksploitasi kemampuan dan potensi masyarakat. Terutama jika ini digabungkan dengan perencanaan pemerintah yang koheren dan tekad nasional, itu akan mencapai tujuan yang diinginkan.

Rahbar mengatakan, "Tetapi tugas dasar untuk melindungi ekonomi negara dari bahaya sanksi adalah ini. Mengakali sanksi adalah taktik, mengamankan negara dari sanksi adalah strategi, ini yang harus dilakukan, harus melakukan, sehingga kita tidak boleh rentan terhadap sanksi ... Strategi dasar kita adalah melindungi ekonomi dari sanksi; membuat tidak rentan dan mempersenjatai Revolusi adalah dengan senjata produksi dalam negeri dan kehendak dalam negeri dan sejenisnya. Salah satu berkah dalam hal ini, yaitu bahwa kita bergerak menuju mobilitas domestik. Inilah yang mengeluarkan ekonomi negara dari pensyaratan."

Merujuk pada kapasitas tak terbatas negara itu, termasuk pemanfaatan populasi berusia muda hingga 20 tahun mendatang sebagai invetasi utama negara dan mendesak produsen untuk mengubah ancaman sanksi menjadi peluang dan menjelaskan caranya, "Ada dua hal mendasar: satu, masalah populasi, jangan biarkan populasi menurun, jangan biarkan populasi pemuda menurun, dan tingkatkan angka kelahiran. Kedua, untuk menciptakan kekayaan berkelanjutan bagi negara, dua hal ini harus dikerjakan. Bahwa saya bersikeras tentang angka kelahiran dan masalah memiliki anak dan sejenisnya artinya seperti yang telah saya jelaskan."

Penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara pertumbuhan ekonomi dan jumlah produsen di suatu negara. Negara yang memiliki  sejumlah besar produsen dan pengusaha sebagai penggerak  bisnis dan ekonomi yang lebih kuat. Salah satu hasil dari kewirausahaan adalah penciptaan dan pengembangan teknologi, produksi kekayaan di masyarakat, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Produksi kekayaan adalah poin penting.

Dalam pidato Rahbar disebutkan:

"Salah satunya adalah masalah penciptaan kekayaan. Negara ini memiliki banyak kelebihan, kapasitas negara sangat banyak, semua memiliki tugas. Saya di sini, baik untuk aktivis ekonomi, untuk masyarakat umum, untuk elit akademik, untuk organisasi non-pemerintah publik, dan untuk perangkat media - dan untuk lembaga pemerintah... Kebijakan Pasal 44 untuk Anda yang aktif secara ekonomi, memunculkan hak dan kewajiban. Anda punya tanggung jawab, lakukanlah... Menyiapkan rantai spesial dengan rencana operasional dan peta jalan, yakni dari produksi sains, teknologi, desain dan teknisi untuk membuat peralatan, hingga mesin, sampai pasokan bahan baku hingga produksi produk, pemasaran, distribusi, yang semuanya menjadi tanggung jawab Anda untuk melakukannya. Insya Allah."

Pertemuan sejumlah produsen, pengusaha dan pelaku ekonomi dengan Ayatullah Khamenei

Dalam beberapa tahun terakhir, Rahbar untuk meningkatkan kekuatan ekonomi Iran telah memperkenalkan Ekonomi Muqawama (Ekonomi Resistif) sebagai konsep utama. Ekonomi Resistif, yang berhadapan dengan ekonomi yang bergantung dan konsumen, membutuhkan semangat dan budaya jihad. Menurut ayat-ayat al-Quran dan riwayat, jihad adalah upaya suci dan perjuangan yang dibentuk untuk Allah dan di jalan Allah. Dalam jihad ekonomi, rakyat Iran memiliki semangat spontan dan produktif yang, jika digunakan dengan benar, akan mengarah pada stabilitas ekonomi dan peningkatan kuantitatif dan kualitatif dalam produktivitas. Penekanan Pemimpin Besar Revolusi Islam pada pemanfaatan tepat guna sumber daya manusia, peningkatan produktivitas nasional, dan mendukung tenaga kerja dan modal Iran merupakan tugas pemerintah, para pelaku produksi dan masyarakat.

Dalam konteks ini, hambatan hukum untuk memulai produksi dan hambatan keuangan dan moneter yang parah akibat dari inefisiensi sistem perbankan harus dihilangkan untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kekuatan kemandirian ekonomi. Sekaitan dengan hal ini, Rahbar menyatakan, "Hal pertama yang saya tekankan adalah lembaga-lembaga pemerintah harus serius adalah memperbaiki lingkungan bisnis; semua yang dikatakan oleh mereka sebelum ini adalah karena kurangnya peningkatan dalam lingkungan bisnis; aturan yang mengganggu, undang-undang yang menghambat, kinerja yang terkadang salah, bukan karena disengaja, sekalipun mungkin saja ada kasus yang disengaja. Mereka perlu menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk produksi di negara itu, yaitu lingkungan yang menguntungkan dalam mendukung gerakan produktif dan orientasi produksi, sebagai lawan dari orientasi impor dan ketergantungan pada asing. Letakkan peraturan ini ke arah yang menguntungkan produksi, sehingga impor, broker, spekulasi, dan sejenisnya menjadi terisolasi. Ini adalah masalah yang paling penting, interaksi saling menghormati dengan pelaku yang sehat dan kredibel. Pekerjaan lainnya adalah kemampuan yang tinggi di bidang teknik dan teknologi lembaga-lembaga peralatan militer ditransfer ke perangkat sipil, tingkat aktivitas teknik kami di sektor militer untungnya sangat tinggi. ..Kemampuan teknik ini, kemampuan teknologi ini dapat diterapkan pada mobil, minyak bumi, berbagai sektor, masalah ruang, hingga masalah sipil."

Poin penting dan terakhir dalam kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam adalah untuk memperhatikan hasil dari upaya ini dan perjuangan dan perlawanan. Rahbar mengatakan, "Semua harus mengetahui, baik itu teman maupun musuh, bahwa kita telah memukul mundur musuh di arena perang militer. Pada perang politik, kita juga telah memukul mundur musuh. Begitu juga di arena perang intelijen, kita juga telah memukul mundur musuh. Peristiwa baru-baru ini, juga begitu, ini bukan pekerjaan masyarakat, tetapi ini adalah pekerjaan intelijen, dan mereka telah terpukul mundur... Dan dengan karunia Allah Swt, kami juga pasti akan mengalahkan dan mendorong mundur musuh dalam perang ekonomi, Saya melihat masa depan yang cemerlang  di bidang ekonomi, sebagaimana yang telah saya sampaikan kuncinya ada pada produksi dan kegairahan produksi. Insya Allah."