Mar 10, 2020 10:48 Asia/Jakarta
  • 10 Maret 2020
    10 Maret 2020

Hari ini, Selasa, 10 Maret 2020 bertepatan dengan 15 Rajab 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 20 Isfand 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Wafatnya Sayidah Zainab Al-Kubra sa

1379 tahun yang lalu, tanggal 15 Rajab 62 HQ, Sayidah Zainab sa, cucu Rasulullah Saw, setelah melalui penderitaan hidup yang amat besar, meninggal dunia.

Sayidah Zainab sa

Sayidah Zainab lahir pada tahun 6 Hijriah dan dibesarkan dengan ajaran Ilahi oleh orangtuanya, yaitu Imam Ali as dan Fahimah az-Zahra, putri Rasulullah.

Pada tahun 61 Hijriah, beliau mendampingi kakaknya, Imam Husein as yang dikejar-kejar oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Sampai akhirnya, rombongan Imam Husain yang terdiri dari 72 orang, termasuk anak-anak dan perempuan, tiba di padang Karbala dan bertempur melawan pasukan Yazid yang berjumlah ribuan orang itu.

Setelah Imam Husain gugur syahid, Sayidah Zainab berperan sebagai penyampai pesan perjuangan abadi Imam Husein kepada umat manusia.

Skuadron Tempur Pertama Iran dengan 7 Pesawat

94 tahun yang lalu, tanggal 20 Isfand 1304 HS (11 Maret 1926), Iran membeli sejumlah pesawat tempur Perancis dan Rusia.

Jet tempur Iran

Pesawat-pesawat itu disebut dengan nama-nama burung seperti elang, simourgh, kondor dan lain-lain. Jet-jet tempur ini ditempatkan di Abadi Ghaleh Morghi di barat daya Tehran yang luasnya hanya cukup untuk pesawat mendarat.

Setelah itu beberapa mahasiswa dikirim ke Rusia dan Perancis untuk dilatih sebagai pilot. Di tahun itu pula Iran membentuk angkatan udara. Setelah beberapa waktu, Iran mendirikan pusat-pusat latihan dan universitas yang mencetak pilot dan teknisi pesawat.

Pembunuh Martin Luther King Jr. Dihukum

51 tahun yang lalu, tanggal 10 Maret 1969, James Earl Ray dijatuhi hukuman 99 tahun penjara setelah terbukti membunuh pejuang hak-hak sipil warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS), Dr. Martin Luther King, Jr. Vonis itu dijatuhkan Pengadilan Kota Memphis, Tennessee, melalui persidangan yang singkat.

Martin Luther King

Ray terbukti bersalah menembak Dr. King, saat aktivis hak asasi manusia tersebut tengah berdiri di atas balkon salah satu hotel di selatan Memphis.

Meskipun banyak pihak menganggap pembunuhan King sebagai aksi konspirasi tingkat tinggi, namun hasil investigasi badan penyelidik federal Amerika Serikat (FBI) mengarah pada seorang residivis bernama James Earl Ray.

Ray adalah seorang buronan kepolisian yang tengah dicari setelah melarikan diri dari penjara Missouri. Sebelum lari dari penjara pada bulan April 1967, Ray tengah menjalani hukuman 20 tahun karena melakukan perampokan bersenjata.

Setelah diburu lebih dari dua bulan, pada bulan Juni 1968 Ray berhasil ditangkap di bandara Heathrow Inggris dan langsung diekstradisi ke Tennessee, Amerika Serikat.

Di hadapan pengadilan, Ray mengaku bersalah telah membunuh Dr. King dan langsung dijatuhi hukuman 99 tahun.

Namun tiga hari setelah vonis dijatuhkan, Ray mencabut pengakuan bersalahnya tersebut. Ia  menyatakan dirinya tidak bersalah serta menuduh kakaknya, Johnny, dan seorang penjual senjata asal Kanada bernama Raoul sebagai pelaku pembunuhan.