Lintasan Sejarah 21 Maret 2020
-
21 Maret 2020
Hari ini, Sabtu tanggal 21 Maret 2020 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 26 Rajab 1441 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 2 Farvardin 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Wafatnya Abu Thalib
1444 tahun yang lalu, tanggal 26 Rajab tahun ke-3 Sebelum Hijrah, Abu Thalib, paman Rasulullah Saw dan ayah Imam Ali as, meninggal dunia.
Pada saat itu, Abu Thalib dan kaum Muslimin lainnya terkepung di tengah Lembah Abu Thalib akibat pemboikotan kaum Musyrikin. Setelah meninggalnya Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad Saw, beliau mulai diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Saat itu, usia Muhammad baru delapan tahun.
Setelah diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah, Abu Thalib masuk Islam dan menjadi pelindung terbesar Nabi Muhammad di hadapan kaum Musyrikin. Sebelum wafatnya, Abu Thalib memberi wasiat kepada keluarga dan temannya agar membela Islam dan Rasulullah.
Pada tahun yang sama, istri Rasullah, Khadijah, yang merupakan perempuan pertama yang memeluk Islam, juga meninggal dunia. Karena kesedihan Rasulullah yang amat mendalam, tahun tersebut dinamakan sebagai "Tahun Kesedihan".
Permulaan Tindakan Represif Shah secara fisik
57 tahun yang lalu, tanggal 2 Farvardin 1342 HS (22 Maret 1963), dalam lanjutan tindakan represif Shah melawan kekuatan-kekuatan revolusi, antek-antek rezim Shah mulai menggunakan cara-cara fisik.
Saat itu, bertepatan dengan peringatan Imam Shadiq as. Karena khawatir akan berubah menjadi gerakan perlawanan revolusi, para petugas keamanan membubarkan acara peringatan itu yang dipusatkan di Madrasah Feiziyah, Qom dengan cara-cara yang sangat beringas.
Sebagian dari peserta acara peringatan yang mencoba memprotes langsung dibawa ke atas atap bangunan dan dilemparkan ke tanah. Sejumlah orang gugur syahid dalam peristiwa tersebut. Ini adalah awal mula tindakan represif secara fisik yang kemudian malah semakin mengobarkan api revolusi Islam di bawah pimpinan Imam Khomeini ra.
Perang PLO Melawan Israel
52 tahun yang lalu, tanggal 21 Maret 1968, terjadi perang hebat antara para gerilyawan yang tergabung ke dalam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dengan tentara Zionis Israel.
PLO adalah gerakan perjuangan bersenjata rakyat Palestina yang didirikan tiga tahun sebelumnya, yaitu tahun 1965. Sistem organisasi yang rapi serta isu merebut kemerdekaan dari tangan Israel, membuat organisasi ini dengan cepat memperoleh simpati para pemuda Palestina. Inilah yang membuat Tel Aviv sangat mengkhawatirkan organisasi ini.
Karena itu, pada tanggal tersebut, tentara Israel yang dilengkapi dengan peralatan perang yang canggih menyerang markas PLO yang saat itu berada di Kamp Pengungsi Karamah yang berada di perbatasan Jordania. Dalam perang itu, gerilyawan PLO berhasil menghabisi nyawa sekitar 1.230 tentara Zionis. Tank-tank baja milik tentara Zionis juga banyak yang dihancurkan atau direbut.
Peristiwa ini membuat PLO semakin poluler dan diperhitungkan di dunia. Akan tetapi, pada tahun 1991, pemimpin PLO Yaser Arafat memutuskan untuk mengubah haluan gerakan dari perjuangan militer menjadi perjuangan diplomatis. Arafat berharap perundingan-perundingan bisa menjadi cara terbaik guna memperoleh kembali hak-hak bangsa Palestina yang sudah dirampas. Hanya saja, harapan itu ternyata tinggal angan-angan.
Perubahan haluan perjuangan PLO tersebut malah semakin memberikan peluang bagi Zionis Israel untuk melakukan berbagai kesewenang-wenangan di tanah Palestina. Akibatnya, popularitas Arafat dan PLO semakin menurun.