Lintasan Sejarah 13 April 2020
-
13 April 2020
Hari ini, Senin, 13 April 2020 bertepatan dengan 19 Sya'ban 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 25 Farvardin 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Iran Peringati Attar Neishabouri
Tanggal 25 Farvardin, Republik Islam Iran memeringati hari Attar Neishabouri.
Farid ad-Din Abu Mohammad bin Abu Bakar Ibrahim bin Ishaq Attar Kadkani Neishabouri adalah penyair dan ahli irfan Iran abad ke-6 dan awal abad ke-7. Attar Neishabouri lahir tahun 537 Hq di desa Kadkan, Neishabouri. Tidak ada informasi mengenai masa-masa awal kehidupannya.
Banyak karya yang dinisbatkan kepadanya, tapi sebagian darinya sulit diterima mengingat penggunaan lafad dan kelemahan pemikiran yang ada tidak dapat dinisbatkan kepada Attar Neishabouri. Sekalipun demikian, tidak dapat dikatakan bawa karya syair itu memiliki kualitas yang rendah.
Attar Neishabouri meninggalkan banyak karya dan yang paling terkenal adalah Mantiq at-Thair dan Tadzkirah al-Auliya. Buku Tadzkiran al-Auliya ditulis dengan bahasa yang sederhana, tapi disertai kefasihan bahasa Persia. Karya-karya syair matsnawi Attar Neishabouri menjadi sumber penting dalam penyusunan matsnawai Maulawi.
Attar Neishabouri meninggal dunia pada 618 Hq dalam pembantaian massal di Neishabouri yang dilakukan oleh pasukan Mongol.
Perang dengan Bani Mushtaliq
1435 tahun yang lalu, tanggal 19 Sya'ban tahun keenam Hijriah, terjadi peperangan antara umat Islam melawan Bani Mushtaliq.
Bani Mushtaliq adalah bagian suku-suku atau kabilah yang tergabung dalam kabilah Khuza'ah yang sudah sejak lama berhijrah dan bertempat disekitar kota Mekah. Para pembesar kabilah ini senantiasa mengembangkan penyembahan berhala di Mekah.
Setelah umat Islam mencapai kekuasaannya di Madinah, Bani Mushtaliq yang tetap mempertahankan penyembahan berhala mereka, mempersiapkan diri untuk memerangi Muslimin. Nabi Muhammad Saw kemudian mengerahkan pasukan Muslimin untuk menghadapi serangan musuh ini. Dalam perang yang kemudian terjadi, Bani Mushtaliq mengalami kekalahan parah di tangan umat Islam.
Perang Saudara di Lebanon Dimulai
45 tahun yang lalu, tanggal 13 April tahun 1975, perang saudara di Lebanon meletus dengan adanya serangan kelompok ekstrim Kristen Phalangist terhadap sebuah bis yang mengangkut warga Palestina dan menewaskan 30 orang di antaranya.
Akibat serangan ini, kaum Muslim dan Nasionalis Lebanon bangkit melawan kelompok Phalangist.
Beberapa waktu kemudian, menyusul serangan yang dilakukan kelompok ini terhadap kamp pengungsian Palestina di Libanon, warga Palestina pun ikut terjun dalam perang tersebut. Perang saudara ini sesungguhnya diprovokasi oleh rezim Zionis dengan tujuan agar kaum muslim Lebanon dan warga Palestina teralihkan perhatiannya dari rezim Zionis.
Perang saudara di Lebanon berakhir tahun 1999 dengan ditandatanganinya perjanjian Thaif oleh pihak-pihak yang berseteru.