Apr 17, 2020 14:58 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 17 April 2020

Hari ini, Jumat, 17 April 2020 bertepatan dengan 23 Syaban 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 29 Farvardin 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

 

Penyair Jami Lahir ke Dunia

624 tahun yang lalu, tanggal 23 Sya'ban 817 HQ, Nuruddin Abdurrahman Jami, seorang penyair dan sastrawan terbesar Iran abad ke-9 Hijriah terlahir ke dunia di Kota Jam, sebuah kawasan di timur laut Iran.

Ketika masih muda, Jami telah belajar ilmu-ilmu keagamaan, sastra, dan sejarah di Kota Samarqand. Setelah itu, ia melakukan pengembaraan ke berbagai kawasan lainnya.

Jami adalah seorang penyair yang dikenal sebagai pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Berbeda dengan para penyair lain pada masanya, Jami tidak pernah membuat syair yang isinya berupa pujian kepada para penguasa.

Di antara karya-karya terkenalnya adalah kitab yang berjudul "Silsilatudz-Dzahab", dan "Baharestan". Jami meninggal dunia pada tahun 898 Hijriah.

 

Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran

41 tahun yang lalu, tanggal 29 Farvardin 1358 HS, diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.

Bersamaan dengan kemenangan Revolusi Islam Iran, militer rezim Shah Pahlevi yang terdiri dari para pemuda Iran menyambut seruan Imam Khomeini ra untuk bergabung dengan rakyat. Setelah menumbangkan rezim Shah Pahlevi, mereka bangkit untuk melindungi Revolusi Islam dari musuh dalam dan luar negeri. Militer sebagai kekuatan militer pertama Revolusi Islam Iran memulai aktivitasnya dengan usaha tidak kenal lelah dan berkelanjutan diserta pengorbanan di segala bidang demi merealisasikan tujuan Republik Islam Iran.

Imam Khomeini ra menyebut saat-saat bergabungnya militer dengan rakyat "saat gembira hamba Allah dan putus asanya musuh". Sekalipun ada sebagian orang yang menginginkan dibubarkannya militer, Imam Khomeini ra sebagai pendukung utama militer mengeluarkan pesan pada 27 Farvardin 1358 dan mengumumkan keharusan mempertahankan militer. Demi tercipta konsolidasi yang lebih kokoh di tubuh militer, Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah bersejarah dan tanggal 29 Farvardin dijadikan sebagai Hari Militer.

Dalam pesannya Imam Khomeini ra menyebutkan, "Kini angkatan bersenjata melayani Islam dan militer yang ada islami. Oleh karenanya, penting bagi rakyat untuk menyatakan dukungannya terhadap militer. Kini, tidak boleh menentang militer Islam yang menjadi pelindung kemerdekaan. Kami, kalian dan militer adalah saudara dan harus berusaha bersama-sama untuk mempertahankan keamanan negara dan mengakhiri aksi-aksi merusak para perusak."

Pasca dikeluarkannya perintah bersejarah itu, para militer membuktikan kelayakannya melindungi Imam Khomeini ra.

 

Abdul Aziz Rantisi gugur syahid

16 tahun yang lalu, tanggal 17 April 2004, helikopter Rezim Zionis yang dilengkapi senjata rudal menembaki kendaraan yang dipakai oleh Dr. Abdul Aziz Rantisi, pejuang terkenal Palestina dan pemimpin Hamas. Beliau gugur syahid dalam peristiwa ini.

Rantisi telah dipilih sebagai pemimpin Hamas kurang dari sebulan sebelum Syeikh Ahmad Yasin, mantan pemimpin Hamas diteror.

Rantisi dilahirkan pada tahun 1947 di kota Yafa Palestina. Kecerdaannya menyebabkan beliau berhasil menamatkan pelajaran dalam bidang kedokteran di Universitas Iskandariah pada tahun 1967. Doktor Rantisi sejak usia muda telah melakukan perjuangan melawan Zionis dan akibatnya dia berkali-kali dipenjara. Selepas pembentukkan gerakan Hamas, beliau bergabung dengan kelompok ini dan pada akhirnya menjadi pemimpinnya.

Pada hari ini tahun 2004 beliau gugur syahid setelah diteror oleh antek-antek Rezim Zionis.