Jul 15, 2020 16:35 Asia/Jakarta

Kantor berita resmi pemerintah Cina pada Maret 2020 menerbitkan laporan tentang situasi Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat dan menyoroti kemundurannya, terutama sejak 2019.

"Amerika Serikat adalah negara dengan kekerasan senjata terburuk di dunia," tulis laporan tersebut.

Tahun lalu dilaporakan terjadi 415 penembakan massal dan lebih dari 39.000 orang terbunuh dalam insiden ini. Ini berarti bahwa satu kematian dalam setiap 15 menit.

Banyak kelompok etnis dan agama minoritas, terutama Muslim, telah menderita dan mengalami diskriminasi di Amerika Serikat.

Menurut Pusat Penelitian Pew, 82 persen percaya bahwa umat ​​Islam mengalami setidaknya beberapa bentuk diskriminasi di sana.

Imigran juga menderita. Sekitar 5.400 anak telah dipisahkan dari orang tua mereka di perbatasan Meksiko sejak Juli 2017.

Berdasarkan laporan Cina itu, AS saat ini adalah satu-satunya negara maju yang menampung jutaan orang lapar.

Menurut angka Biro Sensus AS yang dirilis pada 2018, ada 39,7 juta orang yang hidup dalam kemiskinan di Amerika Serikat.

Ada 65 juta orang dewasa yang memilih untuk tidak berobat disebabkan biayanya.

"Kejahatan rasial di Amerika Serikat telah mengejutkan dunia." Supremasi kulit putih di Amerika Serikat telah menunjukkan tren kebangkitan.

Penembakan dan penganiayaan secara brutal terhadap warga Afrika-Amerika oleh polisi sering terjadi.

Orang dewasa Amerika-Afrika memiliki kemungkinan 5,9 kali lebih besar dipenjara daripada orang dewasa kulit putih.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada 15 April 2019 di hadapan hadiri di College Station, Texas, mengatakan, "Saya sebelumnya adalah direktur CIA, kami berbohong, kami menipu, kami mencuri.. seperti, kami memiliki kursus pelatihan untuk itu. Ini mengingatkan Anda pada kejayaan eksperimen Amerika." (RA)

Tags