Jul 26, 2020 17:44 Asia/Jakarta

Turki telah memulai persidangan atas pejabat Arab Saudi yang terlibat dalam kasus pembunuhan brutal terhadap Jamal Khashoggi. 20 warga negara Arab Saudi diadili secara in absentia atas pembunuhan jurnalis The Washington Post ini.

Para tersangka termasuk dua mantan pembantu senior Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Menurut surat dakwaan, 18 terdakwa lainnya diterbangkan ke Turki untuk membunuh Khashoggi.

Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Oktober 2018. Dia ada di sana untuk mendapatkan dokumen pernikahan yang direncanakannya. Tetapi Khashoggi dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong serta dihilangkan. Para terdakwa tidak mungkin diserahkan oleh Arab Saudi.

PBB telah menyimpulkan bahwa pembunuhan itu adalah eksekusi yang direncanakan. Pelapor PBB Agnes Callamard mengatakan, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) tersangka utama pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul 2018 lalu.

Dalam wawancara dengan kantor berita Anadolu Agency  yang dipublikasikan pada 13 Juli 2020, Callamard menyebut MBS sebagai tersangka utama dalam hal memerintahkan dan menghasut pembunuhan terhadap Khashoggi.

"Saya pikir dia tersangka utama dalam hal siapa yang memerintahkan atau siapa yang menghasut pembunuhan tersebut. Dia ada dalam gambar. Secara pribadi saya tak punya bukti yang menyebutnya memerintahkan kejahatan,"  ujarnya.

Dia mengatakan secara tidak langsung, pembunuhan Khashoggi tak bakal terjadi tanpa kontribusi MBS.

"Saya yakin berdasarkan informasi yang diberikan lebih dari setahun yang lalu, CIA mungkin punya informasi ini," imbuhnya.

Dia menyoroti persidangan Turki yang digelar in-absentia karena semua orang tahu Arab Saudi tak akan mengizinkan para terdakwa menghadapi sidang di Turki. Callamard menilai persidangan di Turki lebih adil daripada di Arab Saudi.

Pengadilan Turki memulai persidangan kasus tersebut dengan mengadili 20 warga negara Saudi pada 3 Juli 2020

Khashoggi dikenal sebagai wartawan yang kritis terhadap pemerintah Arawb Saudi, sebelum dia tewas dibunuh di dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.

Khashoggi yang menjadi penulis untuk The Washington Post ini, mengunjungi Turki untuk mengurus dokumen yang dibutuhkan untuk menikahi tunangannya yang warga Turki, Hatice Cengiz.

Turki menyelidiki kasus ini dan menjeratkan dakwaan terhadap 20 warga Arab Saudi yang diyakini terlibat dalam pembunuhan itu. Para terdakwa itu telah meninggalkan Turki dan kembali ke negara asalnya, sehingga sidang digelar secara in-absentia atau tanpa kehadiran terdakwa. Jaksa Turki telah menerbitkan surat perintah penangkapan untuk para terdakwa.

Laith Marouf, aktivis dan komentator politik mengatakan bahwa Arab Saudi telah berusaha keras untuk menutupi pembunuhan tersebut. (RA)