Sep 12, 2020 10:06 Asia/Jakarta

AS dan Jejak Kelam Saudi dalam Serangan 11 September

Setelah terjadi serangan 11 September 2001, Amerika Serikat menyatakan dirinya sebagai pengibar bendera perang melawan terorisme.

Klaim ini dijadikan alasan untuk menginvasi Afghanistan dan Irak, meskipun sebenarnya Washington mengejar tujuan lain.

Kini, pemerintahan Trump berusaha menutupi keterlibatan rezim Al Saud dalam serangan 19 tahun lalu, namun pengadilan AS justru sedang mengklarifikasi peran pejabat senior Saudi dalam serangan terhadap gedung World Trade Center (WTC).

Seorang hakim federal New York telah memerintahkan interogasi terhadap empat pejabat Saudi yang mungkin mengetahui serangan 11 September 2001. Di antara jajaran nama pejabat Saudi itu terdapat nama  Bandar bin Sultan, mantan duta besar Saudi untuk Washington.

Sementara itu, pejabat senior FBI, Jill Sanborn yang hadir di pengadilan baru-baru ini menyebut diplomat Saudi Musaed Ahmed al-Jarrah sebagai orang ketiga yang terlibat dalam serangan tersebut.