Sep 27, 2020 17:32 Asia/Jakarta

Sebuah majalah mingguan Amerika Serikat pada pertengahan September 2020 memuat laporan tentang kegagalan Dinas Intelijen Amerika merekrut salah seorang ilmuwan Iran untuk menjadi mata-mata negara ini.

Dalam laporan yang dimuat pada 14 September 2020,  The New Yorker menulis,  ilmuwan Iran, Sirous Asgari pada 21 Juni 2017 berangkat ke New York untuk mengunjungi putranya, namun saat Asgari turun dari pesawat, dua pejabat Amerika mendekatinya, dan membawanya ke sebuah ruangan yang di dalamnya sudah ada beberapa pejabat FBI.

Petugas FBI kemudian membawa Asgari ke sebuah hotel, dan menyerahkan surat dakwaan sebanyak 12 lembar kepadanya. Dalam surat itu Asgari dituduh melakukan pencurian rahasia dagang, melanggar surat pengajuan visa, dan pelanggaran-pelanggaran lainnya.

Menurut The New Yorker, sebelum penangkapan ini, pada bulan April 2013, Asgari pernah menemukan kartu nama terjatuh di luar pintu apartemennya. Kartu nama itu milik seorang agen spesial FBI bernama Matthew Olson, dan di baliknya terdapat catatan untuk Asgari agar menghubunginya.

Akhirnya karena takut ditangkap, Sirous Asgari menghubungi Olson dan bertemu di satu tempat. Di sana agen FBI kepada Asgari berkata, jika Anda mau menandatangani surat yang dipegang seseorang di kafe ini, Anda akan menerima uang sebesar 5000 dolar. Asgari sadar bahwa Olson tidak datang untuk menangkapnya tapi untuk mengajaknya bekerjasama menjadi mata-mata.

Kemudian Asgari mengalihkan pandangan kepada orang yang dimaksud Oslon, dan berkata, saya tidak akan menandatangani surat itu, dan tidak akan menerima satu sen pun dari FBI. (RA)