Okt 22, 2020 18:09 Asia/Jakarta

Korea Utara menggelar pawai militer besar-besaran di Pyongyang pada Sabtu pagi, 10 Oktober 2020 dengan memamerkan persenjataan terbaru dan tercanggih. Pawai ini disebut sebagai bagian dari peringatan 75 tahun Partai Buruh yang berkuasa di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP dan dikutip CNN, pawai militer Korut biasanya menampilkan ribuan tentara yang melangkah melalui Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, di bawah pengawasan Pemimpin Korut, Kim Jong-un. Iring-iringan kendaraan lapis baja dan tank juga mengikuti langkah pasukan dengan puncaknya yakni menyoroti pameran rudal.

"Tanda-tanda pawai militer -yang melibatkan peralatan dan orang-orang dalam skala besar- terdeteksi di Lapangan Kim Il Sung pagi ini," kata kepala staf gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan, badan-badan intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat melacak peristiwa itu dengan cermat.

Korut secara luas diyakini terus mengembangkan persenjataannya sepanjang negosiasi nuklir dengan AS menemui jalan buntu sejak runtuhnya KTT di Hanoi pada Februari 2019.

Menurut perkiraan analis, rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) baru atau rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS ikut dipamerkan dalam pawai militer itu.

Seorang profesor studi Korea di Tufts University di Amerika Serikat, Sung-yoon Lee, mengatakan, peringatan hari jadi Partai Buruh juga diartikan bahwa Korea Utara memiliki kebutuhan politik dan strategis untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.

"Menampilkan senjata paling canggihnya akan menandakan langkah maju yang besar dalam kemampuan ancaman Pyongyang yang kredibel", katanya.

 

Rudal Monster Korut

Korut memamerkan misil jarak jauh untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Misil balistik lintas benua yang diangkut dengan truk 11 ban tersebut merupakan senjata terkuat yang dimiliki Pyongyang.

"Misil itu adalah sebuah monster," kata Deputi Direktur Open Nuclear Network Melissa Hanham dilansir Reuters dan dikutip WE online.

Misil itu ditampilkan dalam sebuah parade militer tentara Korut yang dihadiri langsung pemimpin tertinggi Kim Jong-un. Misil lainnya seperti Hwasong-15 merupakan misil jarak jauh yang pernah diuji coba Korut. Selain itu, Korut juga menunjukkan misil balistik yang bisa diluncurkan dari kapal selam.

Menurut para pakar, misil besar milik Korut didesain memang untuk bisa menargetkan lebih banyak lokasi dan sulit dicegat oleh misil musuh. Michael Elleman, Direktur Non-Proliferation and Nuclear Policy untuk International Institute for Strategic Studies, memperkirakan misil baru Korut itu memiliki beban mencapai 2.000–3.500 kg. Misil baru tersebut memiliki kemampuan lebih dahsyat dibandingkan dengan misil R-16 milik Uni Soviet dan R-26.

Misil baru itu digunakan untuk menunjukkan pada dunia dan musuh-musuh Korut yang mengabaikan kemampuan Pyongyang. Apalagi misil baru tersebut juga memiliki kekuatan untuk menghantam wilayah AS. (RA)