Nov 22, 2020 10:41 Asia/Jakarta

Ultimatum Macron kepada Muslim Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron, menekan para pemimpin Dewan Muslim Prancis (CFCM) agar segera menandatangani pakta "nilai-nilai republik" dalam sebuah langkah anti-Islam.

Macron memberikan ultimatum 15 hari kepada CFCM untuk menandatangani pakta tersebut. Ia ingin membatasi pengajaran di rumah-rumah, meningkatkan pengawasan terhadap materi yang diajarkan para imam masjid, dan menghentikan bantuan dana asing kepada masyarakat Muslim Prancis.

Sentimen anti-Muslim di Eropa semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir menyusul serangan teroris di sejumlah negara Eropa, serta menguatnya gerakan sayap kanan dan nasionalis di sebagian negara di benua itu.

Prancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa. Namun, masyarakat Muslim Prancis menerima tekanan yang lebih besar dibandingkan saudaranya yang lain di Eropa.

Kebijakan dan anti-Islam yang diadopsi oleh para pejabat Paris telah memicu kemarahan komunitas Muslim Prancis. Penerbitan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Saw juga membuat marah umat Islam di berbagai negara, termasuk Prancis. Situasi ini diperburuk oleh sikap Macron yang membela penerbitan karikatur tersebut.

Presiden Macron bukannya berusaha meredam tindakan yang memprovokasi umat Islam di Prancis, tetapi secara tidak rasional membela orang-orang yang menghina Islam dengan alasan kebebasan berekspresi di negaranya.

Macron menekankan bahwa Prancis akan terus menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Saw, karena ini adalah bagian dari kebebasan berekspresi.