Nov 26, 2020 17:53 Asia/Jakarta

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa Yaman "sekarang dalam bahaya kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia selama beberapa dekade."

"Jika tidak ada tindakan segera, jutaan nyawa mungkin hilang," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (20/11/2020) seperti dilansir YJC.

Koalisi pimpinan Arab Saudi yang didukung Amerika Serikat telah melakukan agresi militer ke Yaman sejak Maret 2015.

Invasi militer tersebut telah menyebabkan ratusan ribu warga Yaman tewas dan terluka seta jutaan lainnya mengungsi.

Para pejabat PBB berusaha menghidupkan kembali pembicaraan damai untuk mengakhiri perang dan kondisi yang semakin buruk di Yaman, terutama setelah penyebaran pandemi Virus Corona, COVID-19.

"Saya mendesak semua pihak yang berpengaruh untuk segera bertindak atas masalah ini untuk mencegah bencana, dan saya juga meminta semua orang menghindari tindakan apa pun yang dapat membuat situasi yang sudah mengerikan menjadi lebih buruk," pungkasnya.

Anak-anak Yaman telah kehilangan nyawa mereka karena blokade koalisi pimpinan Arab Saudi, kelaparan, kekurangan gizi dan kurangnya obat-obatan yang dibutuhkan akibat berlanjutnya perang yang dikobarkan pasukan koalisi.

Anak-anak Yaman menghadapi masalah malnutrisi yang meningkat akibat agresi militer koalisi pimpinan Arab Saudi dan pembatasan akses terhadap makanan dan obat-obatan.

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dalam laporan terbarunya mengatakan bahwa tingkat kekurangan gizi akut yang menimpa anak di beberapa daerah Yaman mencapai tingkat tertinggi lebih dari 10 persen pada tahun 2020.

Menurut UNICEF, setidaknya 325.000 anak di bawah usia lima tahun di Yaman menderita kekurangan gizi parah dan lebih dari 12 juta anak Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan. (RA)

Tags