Upaya Skotlandia untuk Referendum Kemerdekaan
Wilayah Kerajaan Inggris Raya mencakup Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales. Skotlandia hingga sekarang berusaha untuk merdeka secara penuh dari Inggris Raya.
Pada akhir 2020, pemimpin Skotlandia Nicolas Strugeon menginginkan referendum digelar pada 2021. Dia mengatakan, referendum untuk berbagai alasan harus dilakukan di bagian awal parlemen selanjutnya pada 2021.
Skotlandia pernah menggelar referendum kemerdekaan pada tahun 2014. Namun, kelompok pro-integrasi menang dengan memperoleh 55 persen suara, sementara itu pro-kemerdekaan hanya mendapat 45 persen.
Menurut laporan Reuters, jika referendum terjadi pada 2021, maka ini adalah pukulan telak bagi Inggris. Sebab, referendum digelar ketika Inggris belum mampu mengendalikan dampak Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa).
Kini, setelah enam tahun berlalu, kubu pro-kemerdekaan menggaungkan kembali untuk menggelar referendum kemerdekaan. Hal ini dipicu oleh Brexit dan buruknya penanganan pandemi Virus Corona, COVID-19.
Dari 14 survei yang digelar, seluruh hasilnya mendukung kemerdekaan. Survei menunjukkan angka dukungan beragam dari 51-59 persen.
Pada awal Januari 2021, Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang pro-kemerdekaan dari Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon, ingin mengambil inisiatif politik dan memanfaatkan kondisi frustrasi setelah 1 Januari ini.
SNP tidak merahasiakan keinginannya untuk mengadakan referendum baru tentang kemerdekaan setelah kehilangan yang sebelumnya pada tahun 2014. Partai tersebut diperkirakan akan memenangkan pemilihan parlemen Skotlandia pada Mei mendatang.
Kemenangan tersebut akan meningkatkan tekanan pada pemerintah Inggris di London untuk menyetujui pemungutan suara kedua untuk kemerdekaan Skotlandia. (RA)