Mar 12, 2021 17:59 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 12 Maret 2021

Hari ini, Jumat 12 Maret 2021 bertepatan dengan 28 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Isfand 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Imam Husein dan Rombongan Bergerak dari Madinah ke Mekah

 

1382 tahun yang lalu, tanggal 28 Rajab 60 HQ, Imam Husein as dan rombongan bergerak dari Madinah ke Mekah.

 

Setelah kematian Muawiyah bin Abu Sufyan, Khalifah Pertama dan Pendiri Bani Umayah pada 15 Rajab tahun 60 HQ, Yazid bin Muawiyah langsung diangkat menggantikan ayahnya. Tanpa menunggu lama, Yazid mengirimkan surat kepada gubernur Madinah yang memerintahkannya agar mengambil baiat dari Imam Husein as dan beberapa orang tokoh Madinah lainnya.

 

Imam Husein as menolak untuk berbaiat kepada Yazid. Kepada mereka yang datang kepadanya dan menuntut beliau agar berbaiat, Imam Husein as berkata, "Orang seperti saya tidak akan pernah membaiat orang seperti Yazid yang fasiq." Tapi gubernur Madinah bersikeras agar beliau menyatakan baiatnya kepada Yazid.

 

Imam Husein as pada 28 Rajab 60 Hq, terpaksa meninggal kota Madinah menuju Mekah, sehingga kebangkitan beliau ini dapat mengungkap boroknya pemerintahan Yazid bin Muawiyah. Pada akhirnya, perjalanan beliau ini berakhir dengan epik dan perjuangan sempurna Imam Husein as di Karbala, tepat di hari kesepuluh bulan Muharram yang dikenal dengan Asyura.

 

Ayatullah Vahid Golpaygani Wafat

 

47 tahun  yang lalu, tanggal 22 Isfand 1352 HS, Ayatullah Mirza Hedayatollah Vahid Golpaygani meninggal dunia dan dimakamkan di pekuburan umum Sheikhan, Qom.

 

Ayatullah Vahid Golpaygani lahir di desa Gouged, Golpaygan pada 1269 HS. Beliau mempelajari ilmu-ilmu keislaman pada ayahnya dari tingkat dasar hingga menengah di kota kelahirannya. Setelah itu beliau pergi ke Arak dan belajar kepada Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi dan guru-guru besar lainnya. Ketika Ayatullah Hairi Yazdi pergi ke Qom, beliau juga mengikuti gurunya dan selama 10 tahun lagi berguru kepadanya. Beliau sempat belajar kepada Ayatullah Sayid Abolhossein Isfahani saat sejumlah ulama Najaf al-Asyraf, Irak diasingkan ke Iran.

 

Pasca meninggal ayahnya, Ayatullah Vahid Golpaygani mendapat dorongan dari Ayatullah Hairi Yazdi agar kembali ke Golpaygan dan mendirikan Hauzah Ilmiah Golpaygan. Beliau sendiri selama bertahun-tahun sangat aktif mengajar di sana, hingga kedatangan Ayatullah Boroujerdi ke Qom.

 

Beliau akhirnya meninggalkan Golpaygan dan pergi ke Qom pada 1323 HS dan belajar kepada Ayatullah Boroujerdi. Setelah itu beliau pergi ke Tehran dan hingga akhir hayatnya selama hampir 30 tahun mengajar di Madrasah Ali Sepahsalar.

 

Perdana Menteri Serbia Dibunuh Mafia

 

18 tahun yang lalu, tanggal 12 Maret 2003, Perdana Menteri (PM) Serbia, Zoran Djindjic, tewas ditembak seorang penembak gelap saat tengah berjalan menuju gedung pemerintah di Beograd.

 

Sebelumnya, dia beberapa kali lolos dari upaya pembunuhan. Djindjic tewas dengan satu luka tembakan di jantungnya. Salah seorang pengawalnya juga terluka akibat terkena tembakan di perut namun berhasil selamat.

 

Sejak menjabat perdana menteri Serbia pada 25 Januari 2001, Zoran Djindjic banyak dihujat kelompok garis keras Serbia akibat kebijakannya yang pro-Barat.

 

Alhasil, banyak warga Serbia, terutama simpatisan sayap kanan, yang memandang Djindjic sebagai pengkhianat. Penyandang gelar doktor dalam bidang filsafat tersebut dianggap terlalu tunduk terhadap kepentingan Barat.

 

Kebijakan dalam negeri Djindjic yang reformis dan terbuka juga tidak disukai tokoh-tokoh Serbia, terutama kalangan mafia. Djindjic dipandang mengancam keberadaan organisasi mafia di Serbia, yang sejak pecahnya perang Balkan pada awal tahun 1990-an, mendominasi kehidupan politik dan ekonomi di negara tersebut.

 

Akibatnya, berkali-kali organisasi mafia dan lawan politik Djindjic di Serbia berusaha membunuh mantan aktivis mahasiswa tersebut. Usaha mereka baru berhasil pada 12 Maret 2001 setelah Zvezdan Jovanovic, seorang anggota mafia, menembak mati Djindjic saat akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Swedia, Anna Lindh.