Iravani: Pernyataan Trump Ancaman Serius bagi Perdamaian Internasional
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i179618-iravani_pernyataan_trump_ancaman_serius_bagi_perdamaian_internasional
Pars Today - Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah surat kepada Ketua Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan ancaman nuklirnya, dengan menyebut pernyataan itu sebagai “sangat mengkhawatirkan”.
(last modified 2025-11-05T05:01:44+00:00 )
Nov 05, 2025 11:58 Asia/Jakarta
  • Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran
    Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran

Pars Today - Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah surat kepada Ketua Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB, menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan ancaman nuklirnya, dengan menyebut pernyataan itu sebagai “sangat mengkhawatirkan”.

Menurut laporan IRNA, Amir Saeed Iravani, Duta Besar dan Wakil Tetap Iran pada Selasa (04/11/2025) waktu setempat, dalam suratnya kepada Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, dan Ketua bergilir Dewan Keamanan, menulis, “Presiden Amerika Serikat secara terbuka melalui media sosial pada tanggal 29 Oktober 2025 menyatakan bahwa ia telah memerintahkan ‘Kementerian Perang Amerika Serikat’ untuk memulai pengujian senjata nuklir berdasarkan prinsip kesetaraan dengan kekuatan nuklir lainnya, dan menegaskan bahwa ‘proses ini akan segera dimulai."

"Selanjutnya, pada 31 Oktober 2025, dalam wawancara dengan program ‘60 Minutes’ di jaringan CBS, ia menyatakan bahwa Amerika Serikat memiliki cukup banyak senjata nuklir untuk ‘meledakkan dunia sebanyak 150 kali," imbuhnya.

Watap Iran di PBB menegaskan, “Pernyataan sembrono dan retorika impulsif semacam ini, yang diucapkan oleh kepala negara pemilik senjata nuklir, mengandung ancaman eksplisit untuk menggunakan senjata nuklir dan merupakan deklarasi terbuka mengenai niat untuk melanjutkan kembali uji coba nuklir."

Iravani mengatakan, Tindakan itu merupakan pelanggaran serius terhadap kewajiban yang mengikat Amerika Serikat berdasarkan Pasal 6 dari ‘Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT)’, yang mewajibkan negara-negara anggota untuk mengambil langkah-langkah nyata menuju perlucutan senjata nuklir."

Dubes Iran untuk PBB menambahkan bahwa langkah tersebut juga secara langsung bertentangan dengan tujuan dan semangat ‘Traktat Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT)’, yang Amerika Serikat adalah salah satu penandatangan utamanya, serta berlawanan dengan komitmen Washington untuk menghentikan seluruh bentuk pengujian nuklir.(sl)