Oxfam: Tindakan Israel di Jalur Gaza Contoh Kejahatan terhadap Kemanusiaan
Direktur utama organisasi bantuan internasional untuk memberantas kemiskinan, kelaparan dan ketidakadilan (Oxfam) menilai tindakan rezim Israel di Jalur Gaza sebagai contoh kejahatan terhadap kemanusiaan.
Jaringan Sahab mengutip IRNA melaporkan, Sally Abi Khalil, Direktur Organisasi Bantuan internasional Oxfam Departemen Asia Barat hari Sabtu (9/11/2024) mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa rezim Israel telah menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam perang melawan Jalur Gaza selama lebih dari setahun.
"Tindakan mereka ini merupakan contoh kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar Sally Abi Khalil.
Sally Abi Khalil menekankan bahwa sudah waktunya bagi para pemimpin dunia untuk melakukan segala yang mereka bisa untuk menghentikan pemboman tanpa henti di Gaza oleh rezim Israel dan memastikan bahwa bantuan dapat menjangkau orang-orang yang sangat membutuhkan.
Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas.
Sikap pasif masyarakat internasional. dan lembaga-lembaga hak asasi manusia terhadap kejahatan rezim pendudukan Israel telah menyebabkan berlanjutnya pembantaian terhadap perempuan dan anak-anak Palestina.
Selama periode ini, 70 persen rumah dan infrastruktur di Jalur Gaza hancur parah akibat perang, dan blokade serta krisis kemanusiaan yang parah, juga kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengancam kehidupan penduduk di wilayah tersebut.
Jumlah korban serangan tentara rezim Zionis di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 43.508 orang dan korban luka mencapai 102.684 orang Palestina.(PH)