Jubir Kemlu Iran: Esensi Israel, Rasisme dan Kejahatan
Parstoday- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut esensi rezim Zionis Israel bertumpu pada rasisme dan agresi.
Menurut laporan jaringan Shahab mengutip IRNA, Ismail Baghaei, jubir Kemblu Iran menilai statemen terbaru Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich terkait aneksasi Tepi Barat ke wilayah pendudukan oleh Zionis sebagai indikasi lain yang jelas akan esensi rasisme, ketamakan dan kejahatan Israel.
Menurut Baghaei, pembentukan dan perluasan Israel bertumpu pada perampasan tanah Palestina dan pembunuhan serta pengusiran paksa rakyat Palestina.
Jubir Kemlu Iran menilai kebijakan kolonial rezim Zionis selama 76 tahun terakhir yang terus menerus melakukan perambahan terhadap tanah Palestina dan perluasan pemukiman Zionis sebagai bagian dari rencana genosida Palestina yang dilaksanakan dengan cara yang paling brutal, khususnya dalam satu tahun terakhir.
Sambil mengingatkan tanggung jawab hukum dan moral semua pemerintah dalam menangani genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, Baghaei menyesalkan atas sabotase Amerika dan Jerman dalam kasus meminta pertanggungjawaban dan mengadili para pemimpin rezim Zionis di Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga menyerukan tindakan tegas komunitas internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan genosida di Palestina dan perang yang dilakukan rezim pendudukan di Lebanon dan kawasan Asia Barat.
Seraya mengisyaratkan bahwa rezim Zionis terus melakukan kejahatan dengan mengabaikan hukum internasional, Baghaei menekankan: Suatu entitas yang tidak memiliki keyakinan pada prinsip dan standar hukum internasional dan Piagam PBB tidak layak menjadi anggota PBB.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich mengklaim bahwa solusi tunggal untuk menghapus ancaman negara Palestina adalah menerapkan kedaulatan rezim Israel atas distrik Yudea dan Samaria di Tepi Barat Sungai Jordan atas nama Kitab Suci.
Smotrich menjanjikan bahwa tahun 2025 adalah tahun kedaulatan Israel atas Tepi Barat Sungai Jordan.
Menurut statistik yang dirilis, lebih dari 720 ribu pemukim Zionis secara ilegal hidup di distrik-distrik di Tepi Barat.
Berdasarkan hukum internasional, seluruh pembangunan distrik Zionis di Tepi Barat dan Baitul Maqdis Timur dinyatakan ilegal. (MF)