Ini Reaksi Rusia terhadap Ancaman Trump atas Iran
(last modified Sat, 05 Apr 2025 04:50:00 GMT )
Apr 05, 2025 11:50 Asia/Jakarta
  • Ini Reaksi Rusia terhadap Ancaman Trump atas Iran

Juru bicara Kremlin menekankan hubungan multidimensi dengan Iran dan menyerukan solusi diplomatik untuk penyelesaian masalah nuklir.

Tehran, Pars Today- Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov membuat pernyataan ini pada hari Jumat, 5 April 2024, sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap Iran.

Peskov menekankan,"Masalah nuklir Iran harus diselesaikan hanya melalui cara politik, diplomatik dan damai, dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya dalam hal ini".

Presiden AS Donald Trump, yang melanjutkan ancaman anti-Irannya dalam sebuah wawancara dengan NBC News mengatakan."Jika Iran tidak setuju, negara itu akan dibom. Sebuah pengeboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya".

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dalam wawancara dengan majalah International Affairs mengecam retorika Trump, dengan mengatakan,"Rusia siap membantu Amerika Serikat dan Iran mencapai kesepakatan yang wajar sebelum terlambat".

"Selagi masih ada waktu dan kereta belum berangkat, kita harus melipatgandakan upaya kita untuk mencapai kesepakatan atas dasar rasional," tegas Ryabkov.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia menganggap ancaman dan ultimatum Presiden AS terhadap Iran merupakan taktik Trump untuk memaksakan kehendaknya pada pihak Iran. 

"Pendekatan Presiden AS ini hanya akan memperumit situasi," paparnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova hari Kamis, 4 April 2024, menanggapi ancaman Donald Trump terhadap Iran dengan mengungkapkan,"Ancaman asing terhadap Tehran untuk mengebom infrastruktur energi nuklir tidak dapat diterima".

Zakharova dalam konferensi pers menegaskan,"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer oleh musuh-musuh Iran dalam masalah nuklir tidak dapat diterima".

"Ancaman dari luar negeri, misalnya, pengeboman infrastruktur energi nuklir, akan menimbulkan konsekuensi radiologis dan kemanusiaan yang tak terelakkan, berskala besar, dan tak dapat diubah lagi bagi seluruh kawasan Timur Tengah dan seluruh dunia.Oleh karena itu, hal itu tidak dapat diterima" tambah Zakharova.

Zakharova menekankan,"Kami berkomitmen untuk mencapai solusi negosiasi berkelanjutan yang menghilangkan prasangka dan kesalahpahaman pihak Barat mengenai program nuklir Iran".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan,"Dalam mencapai solusi ini, kami mempertimbangkan kepentingan sah Tehran dalam penggunaan energi atom secara damai, yang timbul dari partisipasi Iran dalam Perjanjian Non-Proliferasi".(PH)