Digitalisasi, Upaya RI di G20 Percepat Pemulihan Dampak Pandemi
-
Presiden RI Joko Widodo di KTT G20
Kementerian Kesehatan RI melaporkan sebanyak 162.204.973 warga Indonesia telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis lengkap hingga Kamis, 14 April 2022.
Siaran pers Kemenkes yang diterima di Jakarta, Kamis menyebutkan jumlah warga yang menerima dua dosis vaksin itu mengalami tambahan 272.468 orang.
Untuk jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 195.213 orang, sehingga kini menjadi 197.910.765 orang.
Kemenkes juga menyebutkan penerima dosis vaksin ketiga bertambah 813.125 orang, sehingga sudah mencapai 29.213.567 orang.
Selain mengumumkan data terkini penerima vaksin dosis pertama, kedua dan ketiga, Kemenkes juga merilis target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 jiwa.
Upaya RI di G20 Pulihkan Dampak Pandemi
Indonesia mendorong negara-negara G20 untuk tumbuh berkelanjutan melalui digitalisasi mengingat teknologi digital mampu mempermudah proses pemulihan dampak pandemi di berbagai sektor.

"Kita mengajak seluruh dunia (terutama negara G20) untuk berkolaborasi, pulih, dan bangkit bersama dari pandemi COVID-19 serta tumbuh lebih kuat secara berkelanjutan. Digitalisasi adalah hal penting agar kita bisa pulih lebih kuat,” ujar juru bicara Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Antaranews, Jumat (15/04/2022).
Dikatakan Maudy, ajakan ini telah dituangkan dalam tema utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu recover together, recover stronger atau pulih bersama dan bangkit lebih kuat.
Dalam hal itu, negara G20 diharapkan bisa menggunakan teknologi digital sebagai sarana utama pemulihan, seperti yang telah dilakukan di Indonesia.
“Dalam dua tahun terakhir, Indonesia sedang melaksanakan akselerasi transformasi digital melalui empat sektor strategis yakni; infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital,” kata Maudy.
Aktivitas digital di berbagai aspek kehidupan menurutnya telah mendorong ekosistem perekonomian nasional, meningkatkan penguasaan teknologi informasi, sekaligus mempercepat transformasi digital. Dengan demikian, isu transformasi digital tepat dijadikan sebagai salah satu isu prioritas dunia.
“Indonesia akan mendorong negara-negara anggota G20 membentuk aksi dan kolaborasi nyata, guna mewujudkan transformasi digital di berbagai sektor yang lebih inklusif dan merata,” jelasnya.
Lebih lanjut Maudy menjelaskan, pembahasan pemanfaatan teknologi digital dilakukan oleh berbagai kelompok kerja (working group), di antaranya trade, investment, dan industry working group, agriculture working group, tourism working group, think tank, dan business20.
Pembahasan yang cukup beragam tersebut mencakup digitalisasi sektor pertanian, pendidikan, perdagangan, hingga smart villages.
Maudy menuturkan, percepatan transformasi digital di Indonesia akan mampu mendorong pengembangan ekonomi berbasis digital, terutama dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dia mencontohkan blus tenun tanimbar dari Provinsi Maluku yang dikenakannya bisa diperoleh tanpa harus pergi ke tokonya secara fisik berkat digitalisasi pasar atau toko.
“Bahkan saya dapat mencari tahu makna yang terdapat dalam motif-motif ini dengan memanfaatkan teknologi digital,” tuturnya.
Teknologi digital juga memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan Kesehatan, edukasi, dan kegiatan transaksi ekonomi.(Antaranews/sl)