Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
https://parstoday.ir/id/news/indonesia-i125994-masyarakat_puas_dengan_kinerja_jokowi
Hasil survei terbaru mengenai kinerja Jokowi dan pandangan pengamat menunjukkan tingkat kepuasan rakyat terhadap presiden Republik Indonesia yang saat ini menjabat.
(last modified 2025-07-30T06:25:16+00:00 )
Jul 26, 2022 10:00 Asia/Jakarta
  • Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi

Hasil survei terbaru mengenai kinerja Jokowi dan pandangan pengamat menunjukkan tingkat kepuasan rakyat terhadap presiden Republik Indonesia yang saat ini menjabat.

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar 64 persen atau lebih bukanlah kabar mengejutkan, karena Presiden Jokowi responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kepuasan di atas 60 persen bisa diartikan tingkat kepuasan publik masih di batas aman dan mayoritas. Penyebabnya, Jokowi selalu hadir merespons kebutuhan masyarakat,” kata Emrus hari Selasa.

Bahkan, menurut Emrus, kepuasan publik dapat mencapai minimal 80 persen apabila didukung oleh kinerja menteri yang maksimal.

Emrus mengambil contoh tiga menteri yang ia nilai telah bekerja dengan baik, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

"Jokowi berhasil membangun infrastruktur, jalan tol, bendungan, dan lain-lain, bukankah keberhasilan ini di-back up Menteri PUPR? Jadi, kinerja menteri tentu berimbas pada kepuasan publik terhadap Jokowi. Andai semua menteri menjalankan tugasnya, saya kira tingkat kepuasan masyarakat ke Jokowi bisa 80 persen," ujar Emrus.

Ke depan, kata Emrus melanjutkan, agar kinerja pemerintahan positif, penting untuk membiarkan jatah kursi menteri menjadi hak prerogatif presiden tanpa dipengaruhi oleh kepentingan partai politik.

"Siapa pun presiden kita nanti, biarkan presiden mutlak 100 persen menentukan menterinya. Jangan ada pola komunikasi politik tidak langsung, padahal tujuannya mau menteri. Kalau menteri tidak punya kinerja baik, partainya yang harus menarik. Partai proaktif menarik kalau menteri tidak bisa kerja," kata Emrus.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi, Minggu (24/7).

Hasilnya, 64 persen responden merasa puas dengan kinerja Jokowi.

 

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 27 Juni-5 Juli 2022 menunjukkan bahwa 64 persen responden puas dengan kinerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Mayoritas, sebesar 64 persen merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Minggu.

Adapun rincian atas hasil survei tersebut, sebesar 13,5 persen responden merasa sangat puas dengan kinerja Presiden, dan 50,5 persen responden merasa cukup puas.

Lebih lanjut, sebesar 27,2 responden mengatakan kurang puas, 5,9 persen mengatakan tidak puas sama sekali, dan sebesar 2,9 persen mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Terkait dengan kepercayaan terhadap lembaga, TNI menempati urutan teratas dengan 31 persen responden sangat percaya dengan TNI, 58 responden menyatakan cukup percaya, 9 persen sedikit percaya, 1 persen tidak percaya sama sekali, dan 1 persen tidak menjawab.

Presiden, Polri, dan Kejaksaan menempati peringkat kedua, ketiga, dan keempat secara berurutan terkait dengan pertanyaan tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga.

“Dibanding temuan sebelumnya, kepercayaan terhadap Kejaksaan dan Pengadilan cenderung meningkat,” kata Djayadi.

Berdasarkan survei LSI pada Mei 2022, kepercayaan publik terhadap Kejaksaan berada di angka 64 persen, kini meningkat menjadi 70 persen pada survei LSI Juli 2022.

Peningkatan juga diperlihatkan pada lembaga Pengadilan yang sebelumnya sebesar 60 persen, kini menjadi 65 persen pada survei LSI Juli 2022.

Djayadi memaparkan bahwa survei ini dilakukan menggunakan kontak telepon kepada responden dengan metode random digit dialing (RDD) sebanyak 1.206 responden.

Responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.(PH)