Nov 03, 2022 07:39 Asia/Jakarta
  • Jokowi Telepon Putin, Ini yang Dibahas

Presiden Indonesia, Joko widodo menjalin kontak telpon dengan presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan sejumlah isu, termasuk KTT G20.

Pernyataan yang dirilis pemerintah Rusia tidak menyebutkan apakah Putin berencana menghadiri pertemuan puncak yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.

Putin sebelumnya mengatakan bahwa dirinya belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20.

Jika tidak menghadiri KTT tersebut, Putin menjelaskan akan mengirim pejabat tinggi Rusia untuk menggantikannya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 sangat tinggi untuk KTT tahun ini di bawah presidensi Indonesia.

Namun, dia enggan menyebutkan jumlah spesifik para pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi kehadiran dalam KTT tersebut.

Beberapa negara disebutnya belum memberikan konfirmasi karena situasi khusus, seperti Brazil yang masih 

Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga untuk mengapresiasi keputusan Presiden Rusia kembali berpartisipasi dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang bertujuan demi melanjutkan ekspor gandum dari Ukraina.

"Barusan (saya) melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Putin dan membicarakan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Menyambut baik keputusan Rusia bergabung kembali dalam inisiatif ini," cuit Jokowi dalam bahasa Inggris melalui akun Twitter resmi, @jokowi, pada Rabu malam.

Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam merupakan inisiatif yang ditandatangani Rusia, Ukraina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Turki di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan utama Ukraina di Laut Hitam.

Cuitan Jokowi mengonfirmasi pernyataan sebelumnya dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang pada Rabu juga menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah memberikan pernyataan terkait keputusan negaranya kembali bergabung dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar.

Sebelumnya, pada Sabtu (29/10) pekan lalu, Rusia mengumumkan penangguhan partisipasi mereka dalam kesepakatan tersebut, menyusul serangan terhadap Armada Laut Hitam.

Menanggapi hal itu, PBB, Turki, dan Ukraina menyatakan bahwa mereka telah menyetujui pengoperasian 16 kapal pengangkut gandum dari Laut Hitam.

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) inisiatif tersebut yang berbasis di Istanbul, mengeluarkan pernyataan bahwa bahwa perwakilan dari PBB, Ukraina, dan Turki juga setuju untuk memeriksa 40 kapal keluar pada Senin (31/10).

Sementara itu, Uni Eropa pada hari yang sama merilis pernyataan mengutuk keputusan Rusia tersebut.

Pembicaraan mengenai upaya melancarkan jalur ekspor gandum dari Ukraina ke seluruh dunia memang sempat menjadi salah satu topik yang dibahas ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Rusia pada akhir Juni lalu.

Jokowi juga menyampaikan bahwa Putin sudah memberikan jaminan untuk mengamankan jalur ekspor produk pangan Ukraina, termasuk gandum, khususnya jalur laut.(PH)

Tags