Memaknai Hari Pahlawan
(last modified Sat, 10 Nov 2018 04:12:21 GMT )
Nov 10, 2018 11:12 Asia/Jakarta
  • Peringatan Hari Pahlawan di Bandung.
    Peringatan Hari Pahlawan di Bandung.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada pemuda Indonesia untuk terus bersemangat sebagai makna peringatan Hari Pahlawan 10 November.

"Semangat untuk memajukan bangsa ini, semangat untuk membuat negara Indonesia ini maju, semangat berinovasi, semangat berkreasi, semangat berkarya, semangat bekerja, semangat optimis," kata Presiden Jokowi usai mengikuti acara Bandung Lautan Sepeda di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu pagi.

Pada acara itu, Presiden mengenakan pakaian safari pejuang kemerdekaan berwarna cokelat lengkap dengan peci, dan sarung pistol.

Tanda kepangkatan serta badge merah putih tak ketinggalan menghiasi pakaian Presiden yang menunggangi sepeda ontel berwarna hitam.

JK Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibata

Sementara itu, Wakil Presiden, M Jusuf Kalla memimpin peringatan Hari Pahlawan 10 November 2018 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu pagi.

Dalam kesempatan tersebut, penghormatan kepada para pahlawan dilaksanakan sekitar 30 detik. Diikuti kemudian sirine yang berbunyi sekitar 60 detik sebagai tanda mengenang pertempuran di Surabaya pada 10 Nivember 1945, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.

"Mengheningkan cipta kepada para pahlawan uang telah mendahului kita mulai," kata Kalla, yang menjadi inspektur upacara dalam kesempatan tersebut. Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Infantri Herwin Rizayan.

Upacara dilanjutkan dengan meletakan karangan bunga di monumen TMP Kalibata oleh Kalla yang diikuti kemudian dengan doa.

Sepuluh November menjadi pengingat bangsa Indonesia atas perjuangan masyarakat Surabaya dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan dan mengususir penjajah.

Peringatan Hari Pahlawan di TMP Kalibatan. (dok)

Jimly Asshiddiqie: Belajarlah dari Nilai-nilai Pengabdian Pahlawan

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, dalam memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, mengatakan makna yang paling penting adalah belajar dari nilai-nilai pengabdian para pahlawan dan jejaknya.

"Serta jejak kakinya untuk kita belajar dan menjadikan bahan, supaya kita semua menyiapkan tapak-tapak kaki untuk arah kita masing-masing ke depan," kata Jimly dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Dia mengajak semua generasi milenial untuk mengenang jasa siapa saja terutama pahlawan nasional. Mengenang jasa-jasanya, mendoakan mereka di tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Telapak kaki itu gambaran dari tinggalan, setiap orang harus berbuat amal jariyah yang dicatat dalam sejarah dikemudian hari, baik itu berguna buat keluarganya, buat tetangga dan buat masyarakat luas," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Namun dapat dirasakan bermakna bila kita mempunyai pengabdian, makin dicatat dalam yang merupakan bentuk warisan dan itu merupakan tapak kaki. Hal itu, tentunya belajar dari perjuangan para pahlawan nasional.

Kepada milenial dia berpesan, "Kita idolanya macam-macam, jangan  terpaku kepada satu idola, misalnya idola bintang lm, idola penyanyi, jangan seolah-olah itu saja, karena hidup kita kompleks." (Antara/RM)

Tags