Pezeshkian: Jika Rezim Zionis Serang Iran, Pembalasannya Tak akan Bisa Dipercaya
(last modified Wed, 23 Oct 2024 11:25:36 GMT )
Okt 23, 2024 18:25 Asia/Jakarta
  • pertemuan PM Ethiopia dan Presiden Iran
    pertemuan PM Ethiopia dan Presiden Iran

Parstoday – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyebut dukungan negara-negara Barat, adalah faktor penyebab berlanjutnya kejahatan-kejahatan Rezim Zionis.

Pezeshkian, Rabu (23/10/2024) pagi dalam lawatannya ke Rusia, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Ethiopia, Abiy Ahmed.
 
Dalam pertemuan itu Presiden Iran menuturkan, "Saya terjun ke dalam kontestasi pemilu presiden Iran, dengan tujuan menciptakan persatuan masyarakat di dalam negeri, dan memperkuat hubungan serta kerja sama dengan dunia, oleh karena itu saya mendapat sambutan dari masyarakat."
 
Ia menambahkan, "Rezim Zionis, sejak awal saya menjabat Presiden Iran, telah menghalangi proses pencapaian tujuan-tujuan kami dengan meneror Syahid Ismail Haniyeh, sebagai tamu resmi Republik Islam Iran."
 
Pezeshkian juga mengatakan bahwa Iran, menahan diri dari kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, dengan harapan gencatan senjata bisa diberlakukan di Jalur Gaza.
 
"Akan tetapi berlanjutnya kejahatan-kejahatan Rezim Zionis, di Gaza, dan meluasnya kejahatan itu ke Lebanon, memaksa kami untuk tidak membiarkan kejahatan-kejahatan Israel, tanpa pembalasan," ujarnya.
 
Pada saat yang sama, Presiden Iran, menyebut dukungan negara-negara Barat, sebagai faktor penyebab berlanjutnya kejahatan-kejahatan Rezim Zionis.
 
Ia menerangkan, "Jika Rezim Zionis, melakukan kesalahan, dan mengambil langkah terhadap Iran, maka ia akan menerima pembalasan yang tidak bisa dipercaya. Kami sama sekali tidak ingin memperluas konflik, dan ketegangan di kawasan, dan menyambut segala upaya perdamaian."
 
Pezeshkian melanjutkan, "Akan tetapi langkah-langkah Rezim Zionis, dilakukan untuk membakar seluruh kawasan Asia Barat, maka dari itu negara-negara lain terutama Barat, juga harus mengendalikan rezim agresor ini."
 
Sementara itu PM Ethiopia, dalam pertemuan ini mengatakan bahwa Republik Islam Iran, cukup dikenal luas di negaranya, dan memiliki hubungan lama serta citra yang baik dalam hubungan bilateral dua negara di benak masyarakat.
 
PM Ethiopia menjelaskan, "Kami terus mengikuti perkembangan yang terjadi di kawasan Asia Barat, dengan penuh kekhawatiran."
 
Menurut Abiy Ahmed, Republik Islam Iran, adalah negara kuat, dan independen. "Struktur-struktur di dunia dan kawasan saat ini, tidak adil, dan organisasi-organisasi semacam BRICS, sangat efektif untuk menghapus ketidakadilan ini." (HS)