Kunjungan Menlu Thailand ke Indonesia Bahas Isu Muslim Rohingya
(last modified Wed, 13 Mar 2019 06:10:58 GMT )
Mar 13, 2019 13:10 Asia/Jakarta
  • Don Pramudwinai dan Retno Marsudi
    Don Pramudwinai dan Retno Marsudi

Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai melakukan kunjungan kerjanya ke Indonesia pekan ini. Dia akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat pada Rabu, (13/03).

Momen ini merupakan pertemuan ketiga dalam beberapa bulan terakhir antara Menlu Thailand dengan Menlu RI yang menunjukkan intensitas hubungan antara kedua negara. Salah satu fokus utama kunjungan Pramudwinai ke Jakarta adalah untuk membahas mengenai perkembangan ASEAN.

"Kebetulan tahun ini Thailand menjadi Ketua ASEAN. Jadi fokus pertemuan adalah tentang ASEAN. Kedua menlu akan membahas beberapa program kerja yang telah ditetapkan dalam pertemuan Menlu ASEAN di Chiang Mai," kata Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir kepada wartawan di kantor Kemlu, Selasa 12 Maret 2019. Demikian dilaporkan Viva, Selasa (12/03).

Sejumlah isu bilateral akan dibahas oleh kedua menlu, misalnya perdagangan. Namun tak luput juga isu-isu penting yang sedang terjadi di ASEAN, seperti perkembangan Rakhine State. Pasalnya, keketuaan ASEAN tahun ini dipegang oleh Thailand.

“Isu ASEAN akan menjadi isu utama pertemuan kedua menlu. Utamanya mereka akan membahas soal perkembangan Rakhine State, salah satunya upaya repatriasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Selasa 12 Maret 2019.

Ketika ASEAN Ministerial Meeting di Chiang Mai, Thailand, Januari 2019, memang telah disepakati antar menlu 10 negara ASEAN untuk membantu Myanmar dalam repatriasi Rakhine State.

Penekanan menteri-menteri luar negeri ASEAN terkait Muslim Rohingya

“Ada arahan ketika AMM itu bahwa para menlu akan menugaskan AHA Centre membantu repatriasi Rakhine State,” ujar Arrmanatha lagi.

Menurut dia, yang menjadi fokus ASEAN saat ini adalah menyediakan apa yang dibutuhkan dalam konteks membantu proses repatriasi, lewat AHA Centre.

“Negara-negara ASEAN telah berkomitmen untuk fokus membantu Myanmar dalam proses repatriasi ini menjadi hal yang akan dibicarakan kedua menlu,” tutur dia.

Selain isu Rakhine State, isu Indo Pasifik juga akan menjadi perhatian Menlu Retno dan Don, esok hari. Untuk fokus bilateral, kedua menlu akan membicarakan soal ekonomi dan perdagangan.

Arrmanatha mengatakan, akan ada pembicaraan terkait dengan upaya menyetabilkan harga karet yang terus menurun. Diketahui memang Indonesia dan Thailand adalah dua negara produsen karet.

Nilai perdagangan antara Indonesia dan Thailand pada 2018 tercatat mencapai USD17,77 miliar dengan ekspor dan impor misalnya mesin, peralatan listrik, makanan, produk kertas, suku cadang kendaraan bermotor, baja serta produk tekstil.

Permasalahan di negara bagian Rakhine, Myanmar bukan hanya dilatarbelakangi oleh konflik agama namun lebih kompleks. Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Republik Indonesia Untuk Myanmar, Irjen Pol. Prof.DR.Iza Fadri saat mengisi kuliah umum bertema "Transformasi Sosial Dan Politik di Myanmar, Serta Kasus Rakhine States" di Universitas Indonesia (UI) pada Januari lalu.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab memanasnya suasana di wilayah tersebut salah satunya dari segi historis. Selain itu, timbulnya segregasi sosial dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat di Rakhine State menjadi sebuah pemicu konflik.

Tags