Jokowi: Pembangunan Daerah Harus Memperhatikan Kekhasan Daerah
(last modified Sun, 18 Apr 2021 03:33:16 GMT )
Apr 18, 2021 10:33 Asia/Jakarta
  • Presiden RI Joko Widodo
    Presiden RI Joko Widodo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi ucapan selamat ulang tahun ke-50 kepada Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI). Hal itu disampaikan Jokowi dalam siaran di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/04/2021).

Dalam pidatonya dalam acara itu, Jokowi meyakini IAPI berkontribusi kepada masyarakat dalam perencanaan tata kota hingga tata negara.

"Pertama-tama, kepada keluarga besar Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-50. Selama setengah abad berkiprah, saya yakin IAPI telah memberikan banyak kontribusi kepada masyarakat bangsa dan negara. Telah berkontribusi dalam membuat rencana yang baik di level kota, di level daerah, dan di level negara," kata Jokowi. Sebagaimana hasil pantauan Parstodayid dari Detik, Ahad (18/04/2021).

Desain ibukota baru Indonesia

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan perencanaan wilayah atau kota bukan sekadar membangun bangunan, melainkan juga membangun lingkungan tempat hidup yang nyaman bagi publik.

"Kita semua tahu bahwa perencanaan itu bukan sekadar build building, bukan sekadar merancang pembangunan gedung. Perencanaan adalah build environment, perencanaan adalah membangun tempat hidup yang bisa memengaruhi kesehatan masyarakat, interaksi sosial, akar budaya, efisiensi ekonomi, dan kenyamanan hidup yang sangat memengaruhi kebahagiaan dan kreativitas warganya," ujar Presiden.

Presiden menyampaikan di tengah dunia yang berubah begitu sangat cepat, urbanisasi yang terus meningkat, dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, tantangan yang dihadapi dalam membuat perencanaan akan semakin kompleks.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diikuti dan pada saat yang sama kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat juga harus diperhitungkan agar bisa menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Presiden memandang bahwa perencanaan harus mempertimbangkan budaya masyarakat, sejarah, struktur ekonomi masyarakat, dan banyak aspek lainnya.

Menurut Kepala Negara, jangan sampai perencanaan justru membuat masyarakat terasing di kampungnya sendiri, memicu kemacetan lalu lintas, atau membuat biaya hidup semakin mahal dan semakin tidak sehat.

"Jangan sampai perencanaan hanya silau dengan perkembangan teknologi yang tidak diintegrasikan dengan kebutuhan dasar masyarakat," ujar Presiden menjelaskan.

Smart City dan Smart Home

Kepala Negara memberi contoh istilah yang sangat populer belakangan ini, yakni kota pintar (smart city) dan rumah pintar (smart home).

Kota pintar seringkali hanya diartikan sebagai smart digital city, hanya diartikan sebagai kota yang terkoneksi secara digital, dan melakukan banyak otomasi dengan menggunakan internet of things dan perangkat digital lainnya. Demikian pula dengan smart home yang lebih diartikan sebagai rumah diotomatisasikan oleh internet of things.

Terkait hal tersebut, Presiden memberikan beberapa catatan dan saran. Menurut Presiden, hal paling mendasar dari kota pintar adalah desain-nya yang pintar yang dibantu oleh perangkat digital untuk meningkatkan kenyamanan warganya.

Presiden menyampaikan Indonesia harus memiliki kekhasan sendiri ketika membuat perencanaan wilayah maupun perencanaan kota.

Menurut Presiden, Indonesia harus belajar dari negara-negara lain, tetapi tidak hanya sekadar meniru saja perencanaan wilayah dan kotanya. Sebab, aspek lingkungan, aspek sosial, aspek budaya, dan aspek ekonomi harus diperhitungkan dalam perencanaan itu.

Untuk itu, Presiden meminta agar sejumlah hal dirancang dengan matang. Misalnya, bagaimana membangun kota yang inklusif dan terbuka bagi seluruh warganya, merancang jalan yang aman dan nyaman digunakan untuk pejalan kaki, pesepeda, pengendara motor maupun mobil.

Ibu Kota Baru di Kaltim Jadi Smart City Rujukan Dunia

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur menjadi smart city.

"Mari kita rancang Ibu Kota di Kalimantan Timur menjadi kota dengan desain smart yang menjadi pioneer dan menjadi kota rujukan dunia," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan dalam membangun sebuah kota harus sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuian dan teknologi. Kemudian diikuti dengan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini agar bisa menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik.