Kunjungan Menlu Qatar ke Tehran; Perluasan Hubungan Bilateral
Presiden terpilih Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi Ahad (25/7/2021) saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammad bin Abdulrahman Al Thani di Tehran seraya menekankan Iran telah membuktikan dirinya sahabat dan mitra terpercaya mengatakan, Iran menghendaki kebaikan tetangga.
Di pertemuan ini Sayid Raisi seraya menjelaskan bahwa bangsa Iran dan Qatar adalah saudara seagama dan mitra kawasan menambahkan, Tehran menilai khusus hubungan dengan Doha dan prioritas kebijakan luar negeri pemerintah mendatang Iran adalah tetangga.
Menlu Qatar di kesempatan tersebut seraya mengucapkan selamat atas kemenangan Sayid Raisi dan menyampaikan salam Emir Qatar mengatakan, Qatar menghendaki kerja sama untuk memperkuat hubungan bilateral dan upaya untuk menjamin keamanan regional melalui kerja sama dengan Republik Islam Iran.
Hubungan Tehran dan Doha selain hubungan politik dan ekonomi, juga sangat penting dari sisi transformasi saat ini di kawasan. Salah satu poin penting yang patut diperhatikan di kasus ini adalah penekanan presiden terpilih Iran atas pendekatan dialog dan kesepahaman di isu-isu regional dan internasional.
Poin penting lain adalah penekanan Iran atas keamanan kolektif dan urgensitas kerja sama bilateral dan multilateral.
Presiden terpilih Iran sebelumnya ketika kontak telepon dengan Emir Qatar menjelaskan, Tehran menginginkan hubungan terbaik dengan tetangga termasuk Qatar. Raisi menilai peningkatan hubungan bilateral di masa represi dan sanksi sebagai jaminan stabilitas hubungan kedua negara.
Kunjungan menlu Qatar ke Tehran memiliki pesan khusus dari sisi ini dan menjelang dimulainya kinerja pemerintahan ke-13 Iran.
Poin vital di masalah ini adalah penciptaan "keamanan kolektif" yang menjadi bagian utama "doktrin kebijakan luar negeri regional" pemerintah baru. Perhatian besar atas prinsip ini di kebijakan luar negeri dapat menciptakan perdamaian, stabilitas dan kemajuan bagi negara-negara kawasan.
Masalah ini juga menjadi penekanan presiden Iran di kontak telepon dengan para pemimpin negara-negara sahabat dan tetangga. Raisi di kontak telepon pekan lalu dengan Sultan Oman, Haitham bin Tarik menjelaskan, interaksi, dialog, lobi dan sepemikiran dengan tetangga di isu-isu penting regional akan menjadi prioritas diplomasi pemerintah ke-13 Iran.
Statemen ini menekanan fakta bahwa Iran senantiasa siap bernegosiasi dengan tetangga. Kawasan Teluk Persia kini semakin membutuhkan hubungan bersahabat dan konvergensi. Menjaga keamanan di kawasan tidak membutuhkan kehadiran asing dan perlombaan senjata, tapi bergantung pada tekad dan menghindari tudingan serta klaim palsu.
Abdullah bin Saleh Ba'bud, peneliti hubungan internasional saat menganalisa pengaruh hubungan ini bagi nasib kawasan mengatakan, "Dialog dan kerja sama Iran serta negara-negara Arab kawasan Teluk Persia dapat menciptakan perdamaian dan stabilitas bagi kawasan serta mereduksi kehadiran asing serta perlombaan senjata di kawasan."
Kesiapan Republik Islam Iran untuk berunding demi perdamaian, bertumpu pada prinsip multilateral, menghapus intervensi asing di hubungan regional serta bergerak untuk menciptakan keamanan yang stabil bagi semua pihak.
Di bidang hubungane konomi, prioritas utama diplomasi ekonomi pemerintah baru adalah tetangga Iran. Oleh karena itu, menghingat pendekatan ini dan level kepercayaan antara Iran dan Qatar, dapat dikatakan bahwa perluasan hubungan Tehran dan Doha di berbagai bidang politik, ekonomi dan budaya sepenuhnya sebuah tujuan yang dapat diraih. Khususnya bahwa sikap rasional Iran selama empat tahun blokade Qatar telah memperkuat hubungan antara kedua bangsa Iran dan Qatar. (MF)