Presiden Iran Meninggalkan Tehran Menju Doha (2)
Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi meninggalkan Tehran menuju Doha pada hari ini, Senin, 21 Februari 2022. Kunjungan ini dilakukan atas undangan resmi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad bin Khalifa al-Tsani.
Dalam lawatan ini , Sayid Raisi didampingi Menteri Perminyakan dan Luar Negeri Iran. Republik Islam telah menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara di kawasan. Ditegaskan bahwa pengembangan hubungan dengan negara-negara tetangganya adalah prioritas Iran.
Pembicaraan antara pejabat Iran dan Qatar dan penguatan hubungan bilateral dan penandatanganan beberapa perjanjian dan nota kesepahaman menjadi salah satu program hari pertama perjalanan ini.
Sayid Raisi juga dijadwalkan akan berpidato di KTT ke-6 Organisasi Negara-Negara Pengekspor Gas (GECF). KTT ini dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat senior negara-negara pengekspor gas, dan beberapa dari mereka akan bertemu dengan Presiden Republik Islam Iran di sela-sela pertemuan tersebut.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Gas (GECF) didirikan pada Mei 2001 di Teheran. Forum tersebut terdiri dari 11 negara anggota yaitu: Aljazair, Bolivia, Mesir, Guinea Khatulistiwa, Iran, Libya, Nigeria, Qatar, Rusia, Trinidad dan Tobago, dan Venezuela.
Selain itu Malaysia, Norwegia, Irak, Peru, Republik Azerbaijan dan UEA juga hadir sebagai anggota pengamat.
Keberadaan ladang gas bersama antara Iran dan Qatar, yang disebut Pars Selatan di pihak Iran, dan Kubah Utara di pihak Qatar, telah membawa kedua negara lebih dekat satu sama lain.
Selain lapangan gas bersama ini, kehadiran kedua negara di organisasi energi dunia terpenting, yaitu Organisasi Negara-Negara Pengekspor Gas (GECF) menjadi titik bersama yang menyatukan Tehran dan Doha.
Pertemuan Raeisi dengan warga Iran yang tinggal di Qatar dan pengusaha Qatar dan Iran merupakan program lain dari kunjungan Presiden Republik Islam Iran ke Doha. (RA)