Kunjungan Presiden Iran ke Qatar
Presiden Republik Islam Iran berkunjung ke Doha atas undangan Emir Qatar untuk menghadiri KTT ke-6 Organisasi Negara-Negara Pengekspor Gas (GECF).
Presiden Sayid Ebrahim Raisi juga akan membahas cara-cara pengembangan hubungan bilateral dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Tsani. Beberapa nota kesepahaman antara Tehran dan Doha akan ditandatangani dalam kunjungan ini.
Perlu dicatat bahwa prioritas kebijakan luar negeri pemerintahan Raisi adalah pengembangan hubungan dengan para tetangga dan negara-negara kawasan dan sahabat.
Iran – karena letak geografisnya – bertetangga dengan 15 negara lain. Pemanfaatan semua kapasitas ekonomi, perdagangan, industri, budaya, dan pariwisata dalam hubungan dengan tetangga dan negara-negara kawasan, dapat mengarah pada pengembangan kerja sama bilateral dan multilateral. Hal ini sejalan dengan kepentingan perdamaian dan keamanan regional.
Qatar adalah salah satu negara yang masuk dalam prioritas kebijakan luar negeri Iran, dan sejarah mencatat bahwa hubungan kedua pihak selalu erat dan terus berkembang.
Qatar menjadi negara Arab pertama di Teluk Persia yang dikunjungi oleh Presiden Raisi. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya perluasan hubungan dengan negara-negara tetangga.
Beberapa negara Arab, dengan dukungan Amerika Serikat dan sekutunya di Asia Barat, mencoba mempertahankan hubungan Arab-Iran tetap tegang. Namun, Qatar memilih menjaga hubungan baiknya dengan Iran dan secara bersamaan mendorong negara-negara Arab di Teluk Persia agar tidak mengikuti dikte Washington dalam memandang Tehran.
Iran dan Qatar selalu percaya bahwa satu-satunya solusi untuk masalah regional adalah mengatasi beberapa kesalahpahaman serta membangun kerja sama dan interaksi yang bersahabat di antara negara-negara kawasan. Tehran berulang kali berpegang pada prinsip penting ini dalam kebijakan dan tindakannya.
Iran dan Qatar memiliki peluang kerja sama yang baik di berbagai bidang politik, ekonomi, industri, perdagangan, keuangan, maritim, pariwisata, keuangan, dan energi. Dialog antara Sayid Raisi dan Sheikh Tamim dapat membuka jalan bagi pengembangan kerja sama yang komprehensif antara kedua negara, yang tentu akan membawa hasil yang baik bagi Tehran dan Doha.
Empat perjanjian kerja sama di bidang maritim dan dirgantara akan ditandatangani di hadapan Presiden Iran dan Emir Qatar. Pemerintah Iran juga sedang dalam pembicaraan intensif dengan Qatar untuk membangun terowongan laut. Proyek strategis ini sangat penting dan akan menghubungkan pelabuhan Deyr Bushehr ke Qatar.
Kunjungan Presiden Iran ke Qatar dapat menjadi babak baru dalam hubungan dengan tetangga, dan Republik Islam selalu memprioritaskan pengembangan hubungan dengan negara-negara tetangga dan sahabat dalam kebijakan luar negerinya.
Sebelum bertolak ke Doha dari Bandara Mehrabad Tehran pada Senin (21/2/2022) pagi, Presiden Raisi mengatakan, kunjungan ke Qatar merupakan sebuah langkah untuk mengaktifkan hubungan dengan negara-negara Teluk Persia dan memanfaatkan kapasitas yang mereka miliki, dan lawatan ini adalah bagian dari diplomasi aktif dengan para tetangga. (RM)