Mayjen Safavi: Perang Ukraina Picu Pelemahan Kekuatan AS dan Eropa
https://parstoday.ir/id/news/iran-i118518-mayjen_safavi_perang_ukraina_picu_pelemahan_kekuatan_as_dan_eropa
Penasihat Senior Panglima Angkatan Bersenjata Iran menilai perang di Ukraina telah mengurangi kekuatan Amerika Serikat, NATO dan Eropa di tingkat dunia.
(last modified 2025-09-18T07:54:19+00:00 )
Apr 07, 2022 13:48 Asia/Jakarta
  • Mayjen Yahya Rahim Safavi
    Mayjen Yahya Rahim Safavi

Penasihat Senior Panglima Angkatan Bersenjata Iran menilai perang di Ukraina telah mengurangi kekuatan Amerika Serikat, NATO dan Eropa di tingkat dunia.

Mayor Jenderal Seyyed Yahya Rahim Safavi, Penasihat Senior Panglima  Angkatan Bersenjata Iran dalam pertemuan dengan para komandan dan profesor hari Kamis (7/4/2022) menyinggung perubahan baru-baru ini di kawasan dan dunia, dengan mengatakan, "Era baru dunia telah dimulai. Situasi saat ini dan perang Rusia-Ukraina di benua Eropa belum pernah terjadi sebelumnya sejak akhir Perang Dunia II pada tahun 1945,".

"Dampak perang Ukraina menyebabkan kekuatan AS, NATO dan Eropa berkurang di tingkat dunia," ujar Asisten senior Panglima Angkatan Bersenjata Iran.

"Setelah runtuhnya Uni Soviet, bertentangan dengan kebijakan Rusia, hampir semua negara yang memisahkan diri seperti Lituania, Latvia dan Estonia, yang berbatasan Rusia secara bertahap bergabung dengan NATO dan sekarang 30 negara menjadi anggota NATO," tegasnya.

Mengenai alasan dimulainya perang antara Rusia dan Ukraina, dan sensitivitas geostrategis Ukraina bagi Rusia, penasihat keamanan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, "Kondisi geopolitik Ukraina dan Rusia saling terkait. Jika mereka [Barat] menyebarkan sistem rudal, pertahanan udara dan senjata di Ukraina, maka Rusia akan berada di bawah ancaman serius, sehingga pandangannya tentang Ukraina didasarkan pada keamanan nasional,".

Mantan Komandan Korps Garda Revolusi Islam ini menyatakan bahwa Rusia juga memiliki pandangan historis terhadap Ukraina, dengan menjelaskan, "Selain pandangan geostrategis, Rusia juga memiliki pandangan sejarah terhadap Ukraina, karena Tsar Rusia dibentuk pertama kali dari Kiev sebagai ibu kota pertama Tsar Rusia, kemudian St. Petersburg, lalu Moskow. Artinya, sampai awal abad ke-18, Kiev adalah pusat politik Tsar Rusia,".(PH)