Raisi: Iran Tolak Kebijakan Ekspansionis NATO
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi kembali menyampaikan penentangan keras Iran terhadap kebijakan ekspansionis NATO.
Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau hari Minggu (8/5/2022) mengatakan, "Republik Islam Iran menentang konflik dan perang, serta sangat menolak kebijakan ekspansionis NATO.".
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Raisi juga menyinggung potensi industri dan perdagangan kedua negara, dengan menegaskan bahwa Tehran dan Warsawa memiliki kapasitas yang berbeda untuk memperluas hubungan di segala bidang.
"Latar belakang sejarah dan peradaban yang kaya dari Iran dan Polandia dapat menjadi platform yang baik untuk memperkuat interaksi ilmiah dan budaya antara kedua negara," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau dalam pertemuan dengan Presiden Iran mengungkapkan sejarah hubungan antara kedua negara yang dimulai pada abad ke-16, dan menambahkan bahwa kedua negara telah memiliki hubungan persahabatan selama hampir lima abad.
"Kedua negara memiliki banyak kesamaan. Rakyat Iran dan Polandia menolak campur tangan kekuatan besar dan asing dalam urusan negara mereka," ujar Rau.
Menteri Luar Negeri Polandia lebih lanjut menekankan bahwa tingkat kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara belum berada pada tingkat yang sesuai harapan kedua pihak.
"Polandia ingin meningkatkan level kerja sama dengan Iran di bidang perdagangan, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan," tegasnya.
Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rao tiba di Tehran pada Sabtu malam sebagai kepala delegasi untuk bertemu dengan pejabat tinggi Republik Islam Iran.(PH)