Militer Iran Pamerkan Pangkalan Drone di Bawah Tanah
Militer Republik Islam Iran baru-baru ini mempublikasikan video kunjungan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata negara ini Mayor Jenderal Mohammad Bagheri ke salah satu pangkalan drone rahasia yang berada di bawah tanah.
Kunjungan yang berlangsung pada hari Sabtu, 28 Mei 2022 itu untuk meninjau prestasi terbaru militer Iran di bidang produksi berbagai jenis drone militer, drone tempur dan serang, serta drone, pengintai, identifikasi dan spionase yang mampu menempuh jarak jauh.
Kemajuan drone Iran selama beberapa dekade ini gemilang dan pesawat tanpa awak buatan negara ini menunjukkan nilai tingginya di bidang pengawasan, identifikasi, pencarian target dan pelaksanaan operasi ofensif jarak menengah di kawasan.
Iran sampai saat ini termasuk dari sejumlah negara terbatas di dunia yang mencapai kemajuan di bidang desain, pengembangan dan produksi berbagai drone.
Ada dua produk yang dipamerkan selama kunjungan Bagheri ke pangkalan drone rahasia itu. Pertama, rudal jelajah Haider-1 yang dapat dibawa dan ditembakkan oleh drone Kaman-22 dan Fotros.
Rudal ini memiliki jangkauan 200 kilometer dan kecepatannya ke arah target adalah 1000 kilometer per jam. Rudal Haider merupakan rudal jelajah Iran pertama yang dapat dibawa drone. Produk kedua adalah Haider-2 yang merupakan drone kargo.
Komandan Militer Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi menekankan bahwa peningkatan kemampuan tempur di sektor drone akan terus berlanjut.
Dia mengatakan, prestasi terbesar Angkatan Bersenjata adalah kita tidak tergantung kepada siapa pun, dan kami menyediakan semua yang kami butuhkan untuk membela negara dan menjalankan misi kami, serta tidak ada yang bisa menghentikan kemampuan tempur kami, termasuk peningkatan kemampuan drone.
"Kita harus mampu melakukan tugas dan misi utama kami dalam melawan serangan potensial, membela independensi, Republik Islam Iran dan perbatasan negara serta penciptaan keamanan negara besar Iran," tegasnya.
Mousavi menjelaskan, berbagai drone aktif menjalankan segala bentuk misi. Dan drone-drone pengintai, tempur, dan destruktif dibutuhkan untuk menjalankan misi lokal, taktik dan strategis. (RA)