Ghalibaf: Musuh Berusaha Mengubah Protes Jadi Kerusuhan dan Kejahatan
Ketua Parlemen Republik Islam Iran mengatakan, Peristiwa baru-baru ini di beberapa kota Iran menunjukkan sekali lagi bahwa pelaku utama kerusuhan telah menempatkan pembentukan Daesh (ISIS) baru dalam agenda mereka dengan mengubah protes menjadi kerusuhan dan kejahatan.
Munculnya kerusuhan baru-baru ini di Iran dengan dalih kematian Mahsa Amini sekali lagi menyebabkan musuh asing Republik Islam Iran menggunakannya sebagai kesempatan untuk mencampuri urusan dalam negeri Iran dan menghasut sebanyak mungkin kerusuhan.
Dalam kerusuhan baru-baru ini, para pemimpin politik Amerika dan kadang-kadang Eropa, media mereka, serta media berbahasa Persia yang didukung oleh Barat, menyalahgunakan peristiwa tragis dan dengan slogan mendukung hak-hak bangsa Iran, dengan mendukung para perusuh dan pengganggu keamanan bangsa Iran. Pada saat yang sama, jutaan orang Iran berpawai di jalan-jalan dan alun-alun negara untuk mendukung sistem dan negara mereka, dan sangat menentang kekacauan.
Menurut laporan IRNA, Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Republik Islam Iran pada hari Minggu (06/11/2022), pada awal sidang paripurna parlemen, mengacu pada kesyahidan sejumlah pasukan keamanan menyusul kerusuhan baru-baru ini di beberapa kota Iran, menambahkan, "Daesh baru, seperti Daesh di Suriah dan Irak, menyiksa dan membunuh orang-orang tidak berdosa tanpa alasan apapun, dan seperti mereka, Daesh baru ini bangga merilis film kejahatan mereka dan mempropagandakannya."
"Musuh Iran tidak dapat menembus ke Iran dengan perbatasan yang dijaga Modafean Haram di bawah komando Letnan Jenderal Qassem Soleimani yang syahid, tetapi hari ini mereka telah mereproduksi Daesh dari dalam," ujar Ghalibaf.
Ketua Parlemen Iran menyatakan bahwa pasukan keamanan hanya dilengkapi dengan senjata khusus untuk menghadapi kerusuhan dan melindungi hidup mereka dari penjahat, dan tidak menggunakan senjata api agar warga tidak terluka.
"Sesegera mungkin keamanan dalam negeri harus sepenuhnya ditegakkan sehingga perubahan yang sah dan perlu menuju pemerintahan baru di bidang ekonomi, sosial dan politik dalam kerangka sistem politik Republik Islam dimulai," harap Ghalibaf.(sl)