Ini Tanggapan Jubir Kemenlu Iran terhadap Pertemuan Arria Formula
Menanggapi kegagalan Amerika Serikat dalam mengadakan pertemuan anti-Iran, Arria-Formula, dan tidak mengizinkan perwakilan 19 negara yang menentang sanksi untuk berbicara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, "Perwakilan dari 19 negara menghadiri pertemuan di Tehran yang memberikan jawaban bagi Amerika Serikat. Lalu, siapa yang terisolasi?"
Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran di akun Twitter hari Minggu (6/11/2022) mengomentari pertemuan informal Dewan Keamanan PBB mengenai Iran, Arria-Formula yang diadakan oleh Amerika Serikat dan Albania, dengan mengatakan,"Pelanggar terbesar hak asasi manusia dan pendukungnya dari kelompok teroris paling terkenal, pendiri Arria-Formula di New York yang menentang Republik Islam bertemu untuk mengutuk dan mengisolasi Iran seperti asumsi mereka,".
"Amerika menyediakan platform pertemuan untuk dua wanita yang diketahui mendukung sanksi terhadap wanita dan anak-anak Iran! Pemerintah Amerika gagal di New York, kurang dari seminggu kemudian, perwakilan dari 19 negara menghadiri pertemuan para sahabat Piagam PBB di Tehran, dan pertemuan ini memberikan jawaban terhadap Amerika," ujar Jubir Kemlu Iran.
Pada hari Rabu, 2 November digelar pertemuan informal Dewan Keamanan PBB yang disebut Arria-Formula yang diadakan di New York atas prakarsa Amerika Serikat dan Albania melawan Iran.
Sebelum pertemuan ini diadakan, juru bicara kementerian luar negeri Iran mengatakan, "Sayangnya, imperium media Amerika mencoba menciptakan lingkungan politik untuk pembentukan pertemuan ini dan pendekatan politik anti-Iran dengan memutarbalikkan fakta mengenai Iran," .
Sementara itu, pertemuan pertama koordinator nasional Kelompok Sahabat untuk Pertahanan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa di tingkat wakil menteri luar negeri negara-negara anggota diadakan di Tehran pada hari Sabtu, 5 November, dengan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian dalam sebuah pernyataan mengungkap keprihatinannya menyikapi penggunaan instrumental Dewan Keamanan PBB oleh beberapa pemerintah tertentu untuk ikut campur dalam internal Iran.(PH)