Presiden Iran Meninjau Proyek Pasokan Air di Sarbisheh
(last modified Sat, 17 Dec 2022 13:54:38 GMT )
Des 17, 2022 20:54 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi meninjau Proyek Pasokan Air di Sarbisheh, Jumat (16/12/2022).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi meninjau Proyek Pasokan Air di Sarbisheh, Jumat (16/12/2022).

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi meninjau proyek-proyek di Kabupaten Sarbisheh, Provinsi Khorasan Selatan, terutama proyek pasokan air untuk wilayah di perbatasan itu.

Peninjauan tersebut dilakukan pada hari Jumat (16/12/2022). Sebelumnya, Sayid Raisi telah meninjau pusat-pusat produksi dan pemberdayaan perempuan dan keluarga-keluarga di desa Lanu, kabupaten Sarbisheh.

"Perempuan-perempuan pedesaan memproduksi kerajinan tangan dan barang-barang berharga di pusat-pusat ini, yang jika mereka dapat memasarkannya dengan baik, akan memiliki nilai tambah yang signifikan untuk mereka, dan masalah ini harus ditindaklanjuti dengan serius," ujarnya.

Dalam kunjungan kerja ke provinsi Khorasan Selasan, Presiden Iran juga menyampaikan pidato di hadapan ribuan warga Nehbandan.

Dalam pidatonya, Sayid Raisi mengatakan, berkat kewapasdaaan rakyat, perhitungan musuh dalam konspirasi baru-baru ini ternyata salah seperti fitnah-fitnah dan konspirasi sebelumnya.

"Alasan mengapa musuh tidak bisa mencapai tujuannya, meskipun telah mengerahkan semua konspirasi dan hasutan-hasutannya adalah kehadiran dan partisipasi masyarakat di berbagai arena politik dan sosial," ujarnya.

Presiden Iran lebih lanjut menyinggung data resmi media Barat tentang jumlah perempuan yang tewas di tangan polisi Amerika Serikat (AS).

Sayid Raisi mengatakan, menurut statistik resmi media Barat, ratusan wanita dibunuh oleh polisi AS setiap tahun.

Menurutnya, AS dan sekutunya tidak dapat mendukung hak asasi manusia, yang contoh nyata dari pelanggarannya adalah pelanggaran terhadap hak rakyat tak berdosa Palestina dan Yaman.

Di bagian lain pernyataannya, Presiden Iran mengatakan bahwa kelompok teroris Daeh (ISIS) diciptakan oleh Barat, dan hal ini telah diakui dan dikatakan sendiri oleh pejabat AS.

"Alasan mengapa rakyat Iran Islam mengatakan 'mampus Amerika' adalah tindakan-tindakan kejahatan teroris dan pembunuhan terhadap orang-orang tidak bersalah, termasuk kejahatan teroris di Haram Shahcheragh di Shiraz," terangnya.

Sayid Raisi sekali lagi menegaskan bahwa kemajuan Republik Islam Iran tidak akan pernah berhenti.

"Kota-kota dan negara telah dibangun oleh pria dan wanita Republik Islam Iran, dan dari sekarang hingga seterusnya akan terus dibangun, dan kami tidak memiliki harapan kepada tangan-tangan asing," pungkasnya. (RA)

 

Tags