May 23, 2023 15:22 Asia/Jakarta

Republik Islam Iran (RII) dan Republik Indonesia (RI) menandatangani 10 kesepakatan kerja sama untuk memperluas hubungan kedua negara.

10 dokumen kerja sama ini dijelaskan dalam jumpa pers bersama Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) setelah bertemu di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa, 23 Mei 2023.

10 dokumen kerja sama itu meliputi preferensi perdagangan, pemberantasan peredaran gelap narkotika psikotropika dan prekursornya, iptek dan inovasi, jaminan produk halal, dan pengembangan sektor energi.

Selain itu, juga kerja sama regulasi di bidang produk farmasi, biologi, obat tradisional, kosmetik dan pangan olahan, pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan, promosi perdagangan dan program pertukaran kebudayaan.

Presiden Jokowi dalam jumpa pers juga mengaku sepakat dengan Presiden Raisi untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan krisis kemanusiaan di Afghanistan.

"Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan. Dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/5/2023).

Jokowi juga membahas mengenai situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral, di antaranya kerja sama di bidang kesehatan.

"Untuk kerja sama bilateral yang pertama, terkait dengan kesehatan, pilot project untuk telerobotic surgery kemudian pilot project untuk telemedicine dan kolaborasi ala telemedicine di 11 puskemas telah berjalan," kata Jokowi.

Presiden Indonesia menambahkan, saya juga tadi menyampaikan terkait alih teknologi dan produksi bersama dengan BUMN indonesia dan kerja sama bioteknologi dan nano teknologi untuk kesehatan, energi pertanian dan lingkungan."

Terkait ekonomi, kata Jokowi, pada hari ini Indonesia dan Iran telah menandatangani preferencial trade agreement (PTA). Turut juga dibahas mengenai investasi pada Ibu kota Nusantara (IKN).

"Semoga dapat makin meningkatkan perdagangan Indonesia dan Iran. Saya dan presiden Raisi juga menjajaki pembentukan kesepakatan B to B. Kemudian investasi pembangunan ibukota nusantara dan solusi untuk investasi sektor migas," jelasnya.

Jokowi menuturkan, terakhir terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama riset bersama, alih teknologi dan assembly.

Saat ini, nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran mencapai US$257,2 juta pada 2022. Angka tersebut meningkat sebesar 23 persen dari 2021.

Selama kunjungan ke Indonesia, Presiden Iran juga dijadwalkan untuk bertemu dan berdialog dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) Puan Maharani dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR RI) Bambang Soesatyo serta berkunjung ke Masjid Istiqlal.

Salain itu, Sayid Raisi akan bertemu dengan para cendekiawan, pemikir, dosen, mahasiswa, dan bahkan pelaku usaha di Indonesia.

Kunjungan terakhir Presiden Iran ke Indonesia dilakukan pada pada 23-24 April 2015, ketika Presiden Hassan Rouhani menghadiri Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia - Afrika. Sementara itu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Iran pada 14 Desember 2016. (RA) 

Sumber video: Channel Youtube Sekretariat Presiden

Tags