Jul 27, 2023 12:35 Asia/Jakarta
  • Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian
    Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian

Dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Denmark, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran mengutuk penistaan baru-baru ini terhadap kitab suci Al-Qur'an dan menyatakan, "Kebebasan berekspresi bukanlah kategori di mana nilai-nilai agama menjadi sasaran dan serangan."

Menurut laporan Iran Press, menyusul penghinaan berulang kali terhadap hal-hal yang disucikan Islam di Denmark, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian pada hari Rabu (26/07/2023).

Amir-Abdollahian menyebut inisiatif Denmark dalam percakapan telepon dan sikap pemerintah Kopenhagen dalam mengutuk tindakan ini patut diapresiasi dan menekankan perlunya menghukum mereka yang menghina Al-Qur'an.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian

Menlu Iran menjelaskan, Penghinaan baru-baru ini telah melukai perasaan umat Islam dan orang-orang dari agama Ibrahim lainnya, dan resolusi Majelis Umum PBB baru-baru ini juga penting dalam hal ini.

"Mempertimbangkan pengulangan fenomena keji dari kurang ajar terhadap Al-Qur'an dan pengiriman peringatan dan pesan yang diperlukan yang tercermin melalui saluran diplomatik, sangat diharapkan dari pemerintah Denmark untuk secara bertanggung jawab dan efektif mencegah pengulangan perilaku tersebut serta menindak dan menghukum pelakunya dengan hukuman yang berat," tambah Menlu Amir-Abdollahian.

Lars Lokke Rasmussen, Menteri Luar Negeri Denmark menyatakan penyesalannya atas penghinaan terhadap Al-Qur'an dan mengatakan, Denmark mengutuk keras segala tindakan yang menghina Al-Qur'an.

Rasmussen menjelaskan, Meskipun pilar utama konstitusi Denmark adalah kebebasan berbicara, beragama, dan pawai damai, beberapa menyalahgunakannya, yang menurut kami tidak dapat diterima.

"Beberapa orang ini tidak boleh dianggap sebagai perwakilan rakyat Denmark," tambah Menlu Denmark.

Dalam percakapan telepon ini, kedua pihak juga menekankan pentingnya menjaga dan mempererat hubungan yang telah terjalin antara kedua negara.

Dalam beberapa hari terakhir, dalam tindakan penistaani, anggota kelompok Islamofobia dan nasionalis sayap kanan Denmark yang disebut "Patriots of Denmark" membakar salinan Al-Qur'an di depan kedutaan Irak dan sekali lagi di depan kedutaan Mesir dan Turki di Kopenhagen.(sl)

Tags