Ribuan Warga Iran Sambut Kunjungan Ulama Terkemuka Nigeria (1)
(last modified Thu, 12 Oct 2023 09:08:13 GMT )
Okt 12, 2023 16:08 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Gerakan Islam Nigeria Sheikh Ibrahim al-Zakzaky tiba di Tehran, Rabu (11/10/2023).
    Pemimpin Gerakan Islam Nigeria Sheikh Ibrahim al-Zakzaky tiba di Tehran, Rabu (11/10/2023).

Ribuan warga Republik Islam Iran menyambut kedatangan ulama terkemuka Nigeria Sheikh Ibrahim al-Zakzaky di Bandara Internasional Imam Khomeini ra.

Pemimpin Gerakan Islam Nigeria (IMN) ini tiba di Tehran bersama istrinya pada hari Rabu, (11/10/2023). Sheik Zakzaky adalah seorang ulama besar Syiah dan pemimpin Syiah di Nigeria.

Saat Revolusi Islam di Iran mencapai kemenangannya pada 1979, Sheikh Zakzaky tertarik dengan pemikiran-pemikiran Imam Khomeini ra dan berpindah mazhab Syiah.

"Kami berharap Revolusi Islam Iran akan memberikan landasan bagi kemunculan Imam Zaman seiring dengan perubahan di dunia," kata Sheikh Zakzaky ketika tiba di Tehran.

Dia menambahkan, kami berharap Revolusi Islam Iran dapat menciptakan transformasi di seluruh dunia, termasuk Amerika, Eropa dan negara-negara lain, dalam rangka mempersiapkan kemunculan Imam Mahdi af.

Dia telah mendirikan 300 sekolah Islam di Nigeria dan negara-negara tetangganya. Dia dan istrinya setelah enam tahun menjalani tahanan rumah dan penjara, dibebaskan dari semua tuduhan yang dikenakan oleh rezim di Nigeria.

Pada akhir 2015, pasukan Nigeria secara brutal menyerang kediaman Sheikh al-Zakzaky di kota Zaria di Negara Bagian Kaduna dan para anggota IMN dan pengikutnya. Mereka menahan Sheikh Zakzaky dan istrinya dan membunuh putra-putra ulama besar Nigeria ini. Lebih dari 1.000 pendukung IMN juga menjadi korban keganasan pasukan Nigeria.

Pemerintah Abuja memerintahkan pembantaian itu setelah mengklaim bahwa IMN telah "menyerang" konvoi yang membawa menteri pertahanan Nigeria. Menurut laporan, konvoi Menhan Nigeria telah dengan sengaja melintasi jalur digelarnya prosesi keagamaan sehingga memicu konflik dengan para pendukung IMN yang digunakan pemerintah sebagai dalih untuk membantai mereka.

Pemerintah Nigeria telah memperpanjang penahanan Sheikh Zakzaky dan istrinya dengan alasan satu pasukan Nigeria dilaporkan tewas selama pembantaian 2015. Sheikh Zakzaky dan istrinya mereka dipenjara sejak ditangkap pada 2015. (RA)