Iran Akualita, 15 Oktober 2023
(last modified Sun, 15 Oct 2023 11:10:49 GMT )
Okt 15, 2023 18:10 Asia/Jakarta
  • Jalur Gaza
    Jalur Gaza

Perkembangan di Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting, seperti; Serangan Brutal Israel Berlanjut, Ini Kata Presiden Iran.

Selain itu, masih ada isu-isu lain dari Iran seperti;

  • Menlu Iran: Kejahatan Israel Tak Disetop, Kemungkinan Apa pun Bisa Terjadi
  • Ghalibaf: Israel tidak akan pernah Merasa Tenang
  • Jubir Kemenlu Iran: Kekalahan Zionis Sampai ke Telinga Dunia
  • AL Iran Gelar Manuver Militer di Teluk Persia
  • Abdollahian kepada Israel; Sebelum terlambat, Hentikan Kejahatan terhadap Warga Sipil Gaza
  • Kemlu Iran: Israel Hadiahi Anak-Anak Gaza dengan Bom dan Rudal
  • Rakyat Iran Turun ke Jalan Bela Rakyat Tertindas Gaza

Serangan Brutal Israel Berlanjut, Ini Kata Presiden Iran

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, apa yang terjadi terhadap masyarakat di wilayah Palestina pendudukan dan Jalur Gaza adalah contoh kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Menurut hukum dan peraturan internasional, mereka yang melakukan tindakan ini dan mendukung kejahatan ini harus bertanggung jawab," kata Raisi pada hari Kamis (12/10/2023) seperti dilansir IRNA.

Image Caption

Penegasan Raisi disampaikan saat menghadiri perayaan Mehr dan dimulainya Tahun Ajaran Baru di universitas-universitas dan pusat pendidikan tinggi Iran, di Fakultas Teknis Universitas Shiraz, provinsi Fars, Iran selatan

"Amerika Serikat (AS) harus bertanggung jawab atas hal ini, dan atas serangan brutal terhadap perempuan dan anak-anak dan penghancuran rumah-rumah, meskipun kejahatan tersebut tidak ada hubungannya dengan saat ini dan telah terjadi selama lebih dari 70 tahun, di mana rumah-rumah penduduk (Palestina) dihancurkan dan anak-anak dan perempuan dibunuh di negeri ini," ujarnya.

Presiden Iran mengucapkan selamat atas kemenangan besar front perlawanan terhadap rezim Zionis Israel dalam beberapa hari terakhir.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas melancarkan operasi Badai al-Aqsa pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 sebagai tanggapan atas beragam kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina.

Menurut pejabat Zionis, setidaknya 1.200 tentara dan warga Zionis tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka dalam serangan Hamas. Puluhan tentara dan warga Zionis juga ditangkap oleh pasukan perlawanan Palestina ini.

Sementara itu, serangan udara militer Israel yang dilakukan secara membabibuta ke berbagai daerah Gaza telah menyebabkan 1.354 warga Palestina gugur syahid dan 6.049 lainnya terluka. Dari jumlah korban meninggal dunia, terdapat ratusan anak dan wanita Palestina.

Serangan udara Israel di Gaza juga menyebabkan lebih dari 13 ribu rumah tempat tinggal dan 10 pusat kesehatan hancur, dan 48 sekolah mengalami kerusakan berat.

Menlu Iran: Kejahatan Israel Tak Disetop, Kemungkinan Apa pun Bisa Terjadi

Menteri Luar Negeri Iran, menggelar jumpa pers bersama dengan sejawatnya dari Lebanon di Beirut, setelah melakukan pembicaraan membahas hubungan bilateral, dan perkembangan terbaru di Palestina.

Dalam jumpa pers hari Jumat (13/10/2023) Menlu Lebanon Abdallah Bouhabib mengatakan, "Ini adalah kunjungan yang sangat penting untuk melaksanakan negosiasi di tengah situasi sulit yang dialami kawasan Asia Barat. Masalah yang kami bahas seputar perang di Gaza."

Palestina

Ia menambahkan, "Diabaikannya penyelesaian masalah Palestina, telah menyebabkan peristiwa-peristiwa ini terjadi. Kami berdiri bersama rakyat Palestina, dan mengecam kejahatan-kejahatan Rezim Zionis."

Menlu Lebanon menegaskan, "Blokade Gaza, harus segera diakhiri. Lebnon tidak pernah ingin beperang, dan sudah memperingatkan terkait berlanjutnya ketegangan."

Sementara itu Menlu Iran, menuturkan, "Apa yang sedang kita saksikan di Gaza hari ini, adalah kejahatan perang terhadap perempuan, anak-anak dan waga sipil Palestina. Kami sejalan dengan sejawat kami dari Lebanon, kejahatan perang Netanyahu, dan Rezim Zionis terhadap rakyat tak bersalah, dan sipil Gaza, harus segera dihentikan, dan pertemuan darurat OKI atau pertemuan segera para pemimpin negara Muslim, harus segera dilakukan."

Abdollahian juga menanggapi permintaan Amerika Serikat kepada semua pihak kecuali Israel, untuk menahan diri, dan kekhawatiran negara itu terkait meluasnya perang Gaza.

"AS tidak bisa memberikan bom dan senjata kepada Israel, untuk membunuh perempuan dan anak-anak Palestina, sementara meminta semua pihak lain untuk menahan diri," ujarnya.

Menlu Iran menegaskan, "Jika kejahatan terorganisir Rezim Zionis tidak segera dihentikan, maka semua kemungkinan bisa terjadi. Awal minggu ini kami sudah meminta pejabat tinggi Mesir, Sekjen PBB, dan Ketua Palang Merah Inernasional, untuk membuka kemungkinan pengiriman bantuan makanan, obat-obatan, dan air minum dari Iran, ke Gaza dan Tepi Barat."

Ghalibaf: Israel tidak akan pernah Merasa Tenang

Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan, saat ini dunia Islam dan dunia Arab bersatu melawan rezim Zionis, dan rezim ini secara praktis mengalami kerusakan di kebijakan luar negerinya, kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Setelah operasi Sabtu (7/10/2023) sayap militer Hamas terhadap rezim Zionis dengan sandi "Badai Al Aqsa", Israel mulai menyerang Jalur Gaza dan serangan tersebut terus berlanjut.

Ghalibaf

Seiring dengan berlanjutnya serangan Israel ke Gaza, Departemen Kesehatan Palestina mengumumkan data terbaru korban serangan ini dan menyatakan, serangan Israel ke Gaza menggugurkan sedikitnya 950 orang dan melukai lima ribu lannya.

Selain itu, menyusul serangan berulang jet-jet tempur Israel ke Jalur Gaza, lebih dari 13 ribu rumah warga dan 10 balai pengobatan hancur, serta 48 sekolah juga mengalami kerusakan.

Seperti dilaporkan ISNA, Mohammad Bagher Ghalibaf dalam sidang terbuka parlemen Rabu (11/10/2023) seraya mengisyaratkan statemen Rahbar kemarin terkait isu Palestina, menambahkan, "Badai Al Aqsa, titik balik dalam sejarah Palestina, dan kerusakan yang diderita Israel tidak dapat diperbaiki lagi."

"Rezim Zionis berusaha untuk memajukan negara-negara di dunia Islam dan dunia Arab sedemikian rupa untuk menjalin kontak dengan mereka dan menormalisasi hubungan mereka, namun saat ini semua negara Arab dan Muslim serta dunia Islam dan dunia Arab menentang kontak dengan rezim Zionis, dan pemerintah yang melakukan kesalahan dan berupaya berkomunikasi dengan kuda yang kalah ini, bertentangan dengan keinginan rakyat mereka," ungkap Ghalibaf.

Ketua parlemen Iran menambahkan, "Kepercayaan palsu terhadap rezim Zionis dan kubah besi rezim ini telah hilang, dan pada kenyataannya, ilusi keamanan telah menjadi ketakutan permanen di wilayah-wilayah pendudukan."

Jubir Kemenlu Iran: Kekalahan Zionis Sampai ke Telinga Dunia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa operasi badai Al Aqsa menunjukkan kegagalan militer rezim Zionis dan intelijennya yang sampai ke telinga dunia.

Nasser Kanani Chafi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran di akun jejaring sosial X hari  Rabu (11/10/2023) menyinggung operasi badai Al Aqsa pasukan perlawanan Palestina, dan serangan jet-jet tempur rezim Zionis di Gaza dan intensifikasi pengepungan serta pemutusan aliran air dan listrik di wilayah tersebut oleh rezim Zionis.

Tindakan rezim Zionis dalam mengintensifkan pengepungan, memutus aliran air dan listrik Jalur Gaza, dibarengi aksi pemboman besar-besaran terhadap rumah-rumah penduduk dan fasilitas pelayanan dan medis serta penggunaan bom fosfor putih terhadap rakyat Gaza menjadi contoh kejahatan perang rezim Zionis terhadap Palestina.

Kanani Chafi menekankan bahwa Palestina tidak akan pernah menyerah, dan menambahkan, "Komunitas internasional, PBB dan organisasi hak asasi manusia bertanggung jawab untuk mencegah berlanjutnya kejahatan rezim Zionis dan pendukungnya serta menghukum para penjahat perang,".

Media Palestina memberitakan terjadinya serangan udara rezim Zionis terhadap gedung Menara Haji di Jalur Gaza, tempat para jurnalis bermarkas.

Menurut sumber setempat, sejumlah jurnalis tewas dan terluka dalam serangan ini.

AL Iran Gelar Manuver Militer di Teluk Persia

Latihan angkatan laut regional Muhammad Rasulullah Saw 2 diawali dengan kehadiran satuan patroli perbatasan Hormozgan, Bushehr, Chabahar dan Qeshm di perairan biru Teluk Persia, tepi pantai Bandar Abbas dan Pulau Hormoz.

manuver militer Angkatan Laut Iran ini rencananya akan menangani kapal-kapal yang melanggar perbatasan, menangani kapal-kapal yang membawa barang-barang selundupan dan menangani perampokan laut dengan kehadiran Brigadir Jenderal Ahmed Reza Radan, Komandan Kepolisian Iran, Brigjen Ahmad Ali Goudarzi, Komandan Penjaga Perbatasan Iran, Mehdi Dosti, Gubernur Hormozgan, serta pejabat nasional dan militer, yang dimulai hari iRabu) di perairan Teluk Persia.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kekuatan tempur penjaga perbatasan yang ditempatkan di provinsi pesisir dan untuk menciptakan faktor keamanan di perbatasan perairan Teluk Persia, yang akan diselenggarakan dengan kehadiran besar angkatan laut Hormozgan, Bushehr. dan Chabahar.

Abdollahian kepada Israel; Sebelum terlambat, Hentikan Kejahatan terhadap Warga Sipil Gaza

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam jumpa pers dengan sejawatnya dari Suriah, Faisal Mekdad memperingatkan perang terhadap warga sipil di Gaza, sebelum terlambat, Israel harus segera mengentikan kejahatan perang terhadap kemanusiaan dan warga sipil.

Image Caption

Menurut laporan IRNA, Hossein Amir-Abdollahian yang berada di Damaskus bersama delegasi tinggi untuk berdialog dengan petinggi Suriah mengenai isu bilateral dan transformasi Palestina serta Jalur Gaza, usai bertemu dan berdialog dengan Faisal Mekdad, Jumat (13/10/2023) sore kepada wartawan menjelaskan berbagai pertemuan yang telah digelar.

"Beberapa jam lalu, kami menggelar pertemuan penting dengan Bashar al-Assad dan kami juga melakukan konsultasi dekat dengan Faisal Mekdad mengenai transformasi terbaru Palestina dan kejahatan perang rezim Zionis Israel," papar Amir-Abdollahian.

Diplomat senior Iran ini menambahkan, Suriah senantiasa menjadi salah satu garis terdepan dalam poros muqawama dan memainkan peran utama dalam mendukung Palestina, wanita, anak-anak dan warga sipil.

"Menurut berita yang ada, sejumlah pangkalan dan puast militer pasukan rezim Zionis masih berada di bawah kontrol muqawama Palestina," ungkap menlu Iran.

Ia menjelaskan, rezim Zionis yang tidak mampu melawan pejuang muqawama di kawasan ini, mulai melakukan aksi keji dengan membombardir dan membantai warga sipil, wanita dan anak-anak di Jalur Gaza, yang tak ubahnya sebuah pembantaian massal.

Pejuang muqawama Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) lalu melancarkan operasi total Badai al-Aqsa dari Jalur Gaza menarget pos-pos rezim Zionis di bumi pendudukan.

Sementara itu, rezim Zionis yang dikejutkan dengan serangan muqawama Palestina ini, dan mengalami kekalahan memalukan dalam beberapa hari lalu, mulai melakukan langkah tak manusiawi dengan menutup seluruh jalur penyeberangan Gaza, sehingga muqawama akan terpaksa menghentikan operasi heroik Badai al-Aqsa.

Kemlu Iran: Israel Hadiahi Anak-Anak Gaza dengan Bom dan Rudal

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, di Hari Anak, Rezim Zionis Israel, menghadiahi anak-anak Palestina, di Gaza, dengan bom, rudal dan tembakan senjata.

Nasser Kanaani, Selasa (10/10/2023) di akun X menulis, "Masa depan cerah Palestina, berada di pundak anak-anak hari ini, dan mereka adalah penentu masa depan Palestina, dan ini adalah sesuatu yang selalu ditakutkan oleh Rezim Zionis."

Ia menambahkan, "Pada Hari Anak yang diperingati di Iran tanggal 8 Oktober, Rezim pembunuh anak, mengirim hadiah bom, rudal dan tembakan senjata kepada anak-anak Palestina di Gaza, dan dua hari lalu Rezim Zionis merenggut nyawa lebih dari 90 anak tak berdosa ini."

Jubir Kemlu Iran lebih lanjut menjelaskan, "Berdasarkan Konvensi Hak-Hak Anak PBB, seluruh anak-anak di dunia ini tanpa terkecuali, berhak untuk hidup."

Sebelumnya Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian, memperingati gugurnya anak Palestina, Muhammad Al Durrah mengatakan, "33 tahun berlalu sejak gugurnya Muhammad Al Durrah, anak tak berdosa Palestina, dan selama 33 tahun ibu-ibu Palestina, setiap malam menceritakan kisah perlawanan Al Durrah, kepada anak-anak mereka."

Menurut Menlu Iran, sejak awal tahun 2023, sampai hari ini sejumlah banyak anak Palestina, gugur di tangan Rezim Apartheid, dan pembunuhan anak menjadi ciri khas Rezim Zionis.

Rakyat Iran Turun ke Jalan Bela Rakyat Tertindas Gaza

Warga Iran, di seluruh kota negara ini turun ke jalan untuk menunjukkan pembelaan terhadap rakyat tertindas Palestina terutama di Gaza, dan mengecam kejahatan Rezim Zionis.

Image Caption

 

Dikutip Fars News, Jumat (13/10/2023) rakyat Iran, di seluruh penjuru negara ini satu suara dengan umat Islam, di seluruh dunia, dan para penuntut kebebasan di negara lain, turun ke jalan menunjukkan rasa syukur atas kemenangan kubu perlawanan Palestina, dan mengecam kejahatan Rezim Zionis.

Operasi perlawanan Tufan Al Aqsa (Badai Al Aqsa) yang dilancarkan kelompok-kelompok perlawanan Palestina, untuk membalas kejahatan Zionis, merupakan kekalahan terbesar Rezim Zionis, sepanjang pendudukan Pelestina yang berlangsung 75 tahun.

Kekalahan telak Rezim Zionis, ini menyebabkan rezim pembunuh anak itu melakukan serangan membabi buta dari udara, dengan membombardir masjid, sekolah, pemukiman penduduk, rumah sakit, dan membantai warga sipil.

Oleh karena itu sebelum salat Jumat, rakyat Iran, di seluruh penjuru negara ini turun ke jalan menggelar unjuk rasa mendukung rakyat tertindas Palestina, dan mengecam kejahatan-kejahatan Rezim Zionis.

Di kota Tehran, ibu kota Iran, unjuk rasa dimulai pukul 10:30  yang dipusatkan di Universitas Tehran, dari dua jalur yang disediakan untuk warga Tehran, yaitu Bundaran Ferdowsi, dan Jalan Azadi-persimpangan Navab.

Warga kota Tehran, mengumumkan kesiapan mereka untuk berjuang bersama rakyat Palestina, dalam melawan Rezim Zionis, dan membuktikan bahwa mereka juga berasal dari generasi yang selalu membuat musuh ketakutan.

 

Tags