Di Iran, Presiden Kuba Bertemu Ayatullah Khamenei
(last modified Mon, 04 Dec 2023 16:32:35 GMT )
Des 04, 2023 23:32 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Kuba Miguel Mario Diaz Canel Bermudez (tengah) dan Rahbar, Tehran, Senin (4/12/2023).
    Presiden RII Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Kuba Miguel Mario Diaz Canel Bermudez (tengah) dan Rahbar, Tehran, Senin (4/12/2023).

Presiden Kuba Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez mengunjungi Republik Islam Iran dan bertemu Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khameni.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Tehran, Senin (4/12/2023) itu, Ayatullah Khamenei mengusulkan pembentukan sebuah aliansi di antara negara-negara yang bersikap sama dalam melawan arogansi Amerika Serikat (AS), dan Barat.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung kapasitas melimpah Iran dan Kuba, di bidang politik dan ekonomi. Menurutnya, kapasitas-kapasitas yang ada ini harus digunakan untuk membentuk sebuah aliansi negara-negara yang mengambil sikap yang sama dalam menghadapi arogansi AS, dan negara-negara Barat.

"Aliansi ini, dengan memusatkan perhatian pada kerja sama ekonomi, dapat mengambil sikap bersama, dan berpengaruh terkait masalah-masalah penting dunia seperti masalah Palestina," jelasnya.

Rahbar menambahkan, masalah Palestina, tidak hanya terkait dengan peristiwa terbaru di Jalur Gaza, dan pemboman, tapi soal rakyat Palestina, yang selama 75 tahun berada di bawah penyiksaan, penderitaan, dan pembunuhan.

Akan tetapi, kata Rahbar, sekarang bencana di Gaza, sedemikian besarnya sehingga mengungkap hakikat yang sebenarnya bagi masyarakat dunia, dan hakikat ini tidak mungkin ditutupi.

Rahbar menilai sikap Presiden Kuba, terkait masalah Palestina, sejalan dengan sikap Republik Islam Iran, dan ia menekankan kerja sama dua negara di arena internasional.

Ayatullah Khamenei menjelaskan, revolusi Kuba, dan figur Fidel Castro, sebelum Revolusi Islam Iran, selalu mendapatkan perhatian khusus dari kaum revolusioner Iran, dan penyebabnya adalah kejujuran dalam sikap revolusioner.

"Kejujuran revolusioner, perlawanan revolusioner, dan keseriusan revolusioner, merupakan titik kesamaan Revolusi Kuba, dan Revolusi Islam Iran," pungkasnya. (RA)