Apr 09, 2024 14:23 Asia/Jakarta
  • Israel Gunakan Pesawat dan Rudal Buatan AS untuk Serang Konsulat Iran di Damaskus

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas serangan teroris yang dilakukan rezim Zionis terhadap bagian konsuler kedutaan Iran di Suriah.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad di Damaskus hari Senin (8/4/2024) mengatakan bahwa rezim Zionis melakukan kejahatan perang dengan menggunakan pesawat dan rudal buatan AS untuk menyerang bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus.

"Serangan Zionis ini membuka halaman baru pelanggaran hukum internasional dan kekebalan individu dan tempat diplomatik di dunia, " ujar Amirabdollahian.

"Amerika Serikat dan dua negara Eropa yang tidak sepakat mengeluarkan pernyataan mengecam pelanggaran Konvensi Wina yang dilakukan rezim Zionis atas serangannya terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus merupakan lampu hijau Amerika Serikat terhadap kejahatan rezim Zionis. Oleh karena itu, Amerika Serikat sebagai pendukung kejahatan rezim Zionis juga harus bertanggung jawab dalam kasus ini," tegas Menlu Iran.

Amir Abdollahian dalam pertemuan dengan Presiden Suriah membahas berbagai isu bilateral, regional dan internasional, terutama kejahatan rezim Zionis di Gaza dan serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus

Sementara itu, Faisal Mekdad dalam pertemuan dengan Menlu Iran mengungkapkan bahwa Israel berdiri didasarkan pada kebencian, dendam serta agresi, dan telah melakukan berbagai kejahatan dalam serangan di Jalur Gaza.

Pada Senin, 1 April 2024, jet tempur Israel menargetkan bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus dengan serangan rudal.

Agresi ini mengakibatkan tiga belas orang, termasuk tujuh anggota pasukan diplomatik dan militer Iran gugur.

Pada hari Senin, Menlu Iran tiba di Damaskus, ibu kota Suriah, sebagaibagian dari perjalanan regional keduanya, dan dalam program kerja pertamanya, bertemu dan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Faisal Mekdad dan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.(PH)

Tags