Peringatan Apa yang Diberikan Iran kepada Troika Eropa?
Nov 16, 2024 21:00 Asia/Jakarta
Parstoday – Kepala Badan Energi Atom Iran, memperingatkan Troika Eropa, terkait langkah politik apa pun yang diambil oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional, IAEA, terhadap Iran.
Mohammad Eslami mengatakan, rilis resolusi terhadap Iran, secara alamiah dapat menciptakan hak bagi Tehran, untuk melakukan langkah-langkah pembalasan segera.
Di saat Dirjen IAEA, Rafael Grossi, dalam lawatan ke Tehran, melakukan negosiasi dan dialog dengan para pejabat Iran, untuk melanjutkan interaksi dan penyelesaian masalah-masalah kedua pihak, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat justru berusaha merilis resolusi anti-Iran, dalam pertemuan Dewan Gubernur IAEA.
Para pejabat Republik Islam Iran, dalam pertemuan dengan Rafael Grossi, mengumumkan kesiapan untuk menjalin kerja sama penuh dengan IAEA, dalam kerangka NPT, dan IAEA Safeguards, dan berbicara soal perlawanan atas segala bentuk tekanan politik.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam pertemuan dengan Rafael Grossi, mengatakan, "Apa yang dikejar oleh Republik Islam Iran, dalam teknologi nuklir, sepenuhnya sesuai dengan kerangka dan izin legal IAEA."
Pezeshkian menambahkan, "Sebagaimana sebelumnya dan terus menerus kami buktikan niat baik kami, kami umumkan kesiapan untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan IAEA, dengan maksud menyingkirkan keraguan-keraguan terkait aktivitas damai nuklir Iran, meski hari ini dunia juga sudah percaya bahwa Iran mencari perdamaian dan keamanan di dunia."
Pada saat yang sama, Presiden Iran, menyinggung kesepakatan nuklir JCPOA, dan sabotase yang dilakukan AS serta negara-negara Eropa, dalam kesepakatan ini.
"Sesuai dengan konfirmasi beberapa laporan IAEA, kami sudah melaksanakan seluruh komitmen kami, akan tetapi Amerikalah yang secara sepihak keluar dari JCPOA, dan menutup jalan untuk melanjutkan upaya ini," imbuhnya.
Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi. dalam pertemuan ini selain memuji strategi, dan visi perdamaian serta kesepakatan pemerintah Pezeshkian, juga berterimakasih atas kerja sama serius para pegawai IAEA dan Kemlu Iran, dan secara umum hubungan serta interaksi baik antara Republik Islam Iran dengan IAEA.
Grossi menuturkan, "Secara mendalam saya meyakini bahwa di masa kepemimpinan Anda (Presiden Iran Masoud Pezeshkian), fase baru dari hubungan yang baik dan positif antara Iran dan IAEA, akan terbentuk."
Dirjen IAEA baru-baru ini mengunggah foto pertemuan dirinya dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian di Tehran, di akun media sosial X miliknya.
"Pertemuan saya dengan Masoud Pezeshkian, Presiden Iran, adalah bagian penting dari kunjungan saya, dan kesempatan untuk berdialog dengan pemerintah baru Iran, sehingga saya dapat mendengar pandangan-pandangannya, dan menjelaskan strategi serta upaya-upaya kami untuk menyelesaikan salah satu masalah paling kompleks di dunia," paparnya.
Realitasnya beberapa klaim terkait aktivitas nuklir damai Iran, merupakan kasus-kasus yang sudah diselesaikan sebelum dicapainya kesepakatan Rencana Aksi Komprehensif Bersama, JCPOA, tapi setelah keluarnya AS dai JCPOA, dan tekanan Rezim Zionis terhadap IAEA, masalah-masalah itu kembali dimunculkan untuk menekan Republik Islam Iran.
Republik Islam Iran, meskipun masalah-masalah politis lebih dikedepankan daripada peran pengawasan dan teknis IAEA, namun tetap berupaya keras untuk bekerja sama dengan IAEA, guna mengakhiri klaim-klaim yang sudah terselesaikan sebelumnya, tapi pihak Barat, terus mencari kekurangan dalam proses kerja sama Iran dan IAEA, sebagai sebuah alat untuk menekan Republik Islam.
Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi, kepada Rafael Grossi mengatakan, "Tidak ada solusi rasional selain perundingan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini. Metode konfrontasi sudah diuji sebelumnya, dan bisa diuji lagi di masa depan. Resolusi-resolusi sebelumnya dirilis. Alih-alih memberikan bantuan penyelesaian masalah, resolusi-resolusi justru memperumit dan mempersulit penyelesaian masalah, bahkan menambah kekhawatiran bagi para pemiliknya."
Ia menambahkan, "Metode konfrontasi bukan metode yang berguna bagi semua pihak. Metode kerja sama harus diambil. Kami siap bekerja sama di bidang ini, dan kami berharap pihak-pihak lawan juga menerapkan kebijakan rasional."
Kepala Badan Energi Atom Iran, Mohammad Eslami dalam jumpa pers bersama dengan Rafael Grossi, Dirjen IAEA memperingatkan, "Segala bentuk resolusi dalam urusan nuklir Iran, akan berhadapan dengan respons segera dari Iran. Mereka berulangkali menyaksikan bahwa Iran tidak akan terpengaruh oleh tekanan-tekanan, dan terus memajukan programnya dalam kerangka kepentingan nasional." (HS)