Konflik Global Hak & Batil; Umat Manusia Nantikan Juru Selamat yang Dijanjikan
(last modified Wed, 20 Nov 2024 14:16:08 GMT )
Nov 20, 2024 21:16 Asia/Jakarta
  • Konflik Global Hak & Batil; Umat Manusia Nantikan Juru Selamat yang Dijanjikan

Parstoday – Kepala Kantor Ideologi dan Politik, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, mengatakan, kecerdasan buatan hari ini melayani kubu arogansi global, dan tujuan-tujuannya. Menurutnya kita harus tahu sedang berhadapan dengan musuh seperti apa.

Hujatulislam Ali Saeedi Shahroudi, beberapa waktu lalu dalam salah satu pidatonya menjelaskan kondisi penting dunia dan Asia Barat, dan di bawah ini beberapa penggalan pidato beliau.
 
Ia mengatakan, "Kita sedang menyaksikan gempa bumi dan badai di seluruh penjuru dunia, perang Rezim Zionis, atas Palestina, dan pembantaian rakyat oleh rezim ini di Gaza, perang Arab Saudi dan Yaman, yang masih berlangsung, perang Israel atas Lebanon dan Suriah, perang Rusia dan Ukraina, serta strategi ekstrem kanan di Eropa, sangat mengkhawatirkan. Transformasi di seluruh penjuru dunia ini menunjukkan peralihan kekuasaan."
 
Saeedi menambahkan, "Pada Abad ke-16, Eropa adalah pusat kekuatan dengan bersandar pada teknologi, investasi, dan industri yang kemudian memicu Perang Dunia I dan II, dan Amerika Serikat kembali terjun ke dalam perang saat tengah berkecamuk tanpa harus kehilangan apa pun, dan menang, sehingga kekuasaan beralih dari Eropa ke AS."
 
Menurutnya, setelah berlalu 200 tahun dari berdirinya AS, negara ini melakukan upaya-upaya untuk menjadi pusat kekuatan umat manusia,
 
Hanya pada pertengahan Abad ke-20 saja, AS melancarkan serangan militer ke 21 negara, di antaranya Korea, Irak, dan Afghanistan, yang pada faktanya perang-perang ini adalah bukti kekuatan jahat AS.
 
Hujatulislam Saeedi menerangkan, "Pada tahap ketiga kita menyaksikan peralihan kekuatan berpengaruh dunia. Analisa para politisi dunia menyebutkan bahwa kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi masa depan dunia adalah AS, Cina, Rusia, India dan Iran."
 
"Kita berada di akhir zaman, dan umat manusia sedang menanti Juru Selamat. Kita harus berusaha menjadi pelopor di masalah ini sehingga mencapai hasil positif," ujarnya.
 
Saeedi menegaskan, "Rezim Zionis dan AS, punya dua gagasan, gagasan pertama globalisme artinya menguasai dunia, dan gagasan kedua Mesianisme yaitu menanti kedatangan Nabi Isa as. Akan tetapi dengan penafsiran yang keliru tentang Nabi Isa."
 
Kepala Kantor Ideologi dan Politik Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, melanjutkan, "Sikap Barat ini sepenuhnya meniru Mahdiisme. Kita meyakini bahwa akhir zaman adalah bagian dari kehidupan umat manusia hari ini, dan bukti-bukti perjalanan dunia akan diserahkan kepada simpanan terakhir Ilahi yaitu Imam Zaman, Penyelamat agama-agama Ilahi."
 
"Kita menyaksikan Mesianisme dan Mahdiisme di dunia ini. Di kubu hak ada Imam Zaman yang dijanjikan yang akan memenuhi dunia dengan keadilan, dan di hadapannya ada kubu batil yang menantikan janji yang kerap dibicarakan oleh para penjahat dunia yaitu kekuasaan setan. Maka dari itu perang hari ini adalah konfrontasi antara hak dan batil," paparnya.
 
Hujatulislam Saeedi juga menyinggung karakteristik kubu hak dan batil, "Karakteristik pertama adalah musuh sedang runtuh, tapi bukan berarti bahwa musuh mundur. Musuh akan terus berperang hingga peluru terakhir, hingga nafas terakhir, untuk Gedung Putih dan rezim berkuasa di AS serta Rezim Zionis."
 
Pada saat yang sama, Saeedi juga menyinggung upaya kubu batil dan penggunaan kapasitas-kapasitas media global seperti satelit, Hollywood, dunia maya, dan berbagai jenis senjata.
 
Ia menambahkan, "Konfrontasi bukan hanya militer, konfrontasi hak dan batil dengan poros Iran. Konfrontasi lainnya adalah menggunakan teknologi untuk melayani tujuan-tujuan musuh. Musuh dengan segenap jiwanya menggunakan teknologi untuk kekuasaannya, kita menyaksikan upaya-upaya perusakan industri dalam beberapa tahun terakhir, namun berhasil diidentifikasi dan digagalkan oleh tentara Imam Zaman."
 
Hujatulislam Saeedi menjelaskan bahwa hari ini Kecerdasan Buatan (AI) sedang melayani kubu arogan global, dan tujuan-tujuannya.
 
Kita harus tahu sedang berhadapan dengan musuh semacam apa. Level konfrontasi regional adalah internasional. Hari ini masalah bukan hanya Gaza dan Palestina, masalah asli kita adalah kubu arogan, dan kita sedang berhadapan dengan kubu kekufuran dan imperialis.
 
Menurutnya, Iran Islami adalah pemegang panji perubahan besar dalam menghadapi kubu arogan di kawasan dan dunia.
 
"Jargon Rezim Zionis, dari Nil ke Eufrat, dan berusaha memimpin dunia, maka dari itu bukan hanya Gaza, tapi upaya Rezim Zionis, untuk menguasai wilayah-wilayah geografis Dunia Islam," imbuhnya.
 
Saeedi menyebut Iran Islami, pemegang panji poros perlawanan dan pemegang panji Ahlul Bait as, di level dunia. Ia mengingatkan, "Operasi Badai Al Aqsa, telah merusak upaya dan strategi-strategi Rezim Zionis, dan mengejutkannya. Rezim Zionis, setelah gugurnya 40.000 manusia tak bersalah di Gaza, kemudian menyerang Lebanon."
 
Ia menganggap upaya mempersiapkan kemunculan Sang Juru Selamat umat manusia adalah satu lagi tujuan perang melawan musuh-musuh.
 
Saeedi menegaskan, "Para Imam Maksum, sepanjang sejarah berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, perjuangan dan perlawanan ini tidak cuma-cuma. Hari ini, berdiri di hadapan Rezim Zionis, dan melawan AS, adalah membela rakyat tertindas Palestina dan Gaza." (HS)