Ayatullah Khamenei: Prasyarat Menuju Peradaban Islam, Penyebarluasan Ajaran Asli Agama
Parstoday - Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, menyebut prasyarat gerakan menuju peradaban Islam, adalah penyebarluasan ajaran-ajaran asli agama.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (20/11/2024) pagi dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan, ustad, dan pelajar agama Jamiatu Zahra, menyebut prasyarat gerakan menuju peradaban Islam, adalah penyebarluasan ajaran-ajaran asli agama di tengah masyarakat, dan perhatian atas masalah ini.
Rahbar juga menyinggung urgensi partisipasi perempuan yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ajaran agama di media dan pertemuan-pertemuan internasional, serta peran Jamiatu Zahra, di bidang ini.
Ia menuturkan, "Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, banyak perempuan mulia yang aktif di tengah masyarakat yang harus siap untuk menjelaskan permasalahan-permasalahan terkait perempuan dan keluarga di media, dan juga harus mampu menjelaskan ajaran-ajaran luhur agama di pertemuan-pertemuan besar dunia dan Islam, dengan bertumpu pada ayat-ayat Al Quran, hadis, dan kitab Nahj Al Balaghah. Pekerjaan ini berpengaruh dalam memajukan dan mengenalkan Iran, di dunia, dan dalam menciptakan umat Islam."
Imam Khamenei menilai Jamiatu Zahra sebagai fenomena luar biasa yang lahir dari Revolusi Islam, dan menyebabkan peningkatan level pengetahuan agama, serta pengaruh perempuan.
"Hauzah Ilmiah (sekolah tinggi agama) harus memahami masalah-masalah penting masyarakat seperti masalah ekonomi, pemerintahan, dan keluarga," kata Rahbar.
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Mendirikan sebuah perguruan tinggi yang membawa misi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran agama banyak perempuan dan remaja putri negara ini, dengan sendirinya merupakan perbuatan yang sangat berharga, karena sebelum ini perempuan sepanjang sejarah Iran, tidak pernah mendapatkan fasilitas semacam ini."
Pada saat yang sama, Rahbar juga menyinggung kerusakan-kerusakan besar akibat meluasnya pengaruh budaya Barat, di tengah masyarakat perempuan di masa Shah termasuk dampak-dampak akibat level pengetahuan perempuan tentang agama yang rendah, dan tidak adanya perguruan tinggi khusus untuk meningkatkan level pengetahuan agama mereka.
"Hari ini Jamiatu Zahra, membawa misi penting ini, maka dari itu dengan segenap kemampuan, rekrut semakin banyak pelajar, dan naikkan level pengetahuan agama mereka, dan ini adalah pekerjaan yang mulia," pungkasnya. (HS)