Warga dan Ulama Sunni Iran Bersatu Kecam Serangan Teroris di Zahidan
https://parstoday.ir/id/news/iran-i174910
Imam Sunni Shalat Jumat kota Khash, Provinsi Sistan dan Baluchistan di tenggara Iran, mengatakan, "Kelompok teroris tidak memiliki hubungan apa pun dengan masyarakat provinsi ini maupun komunitas Sunni dan Baluchistan, dan tindakan mereka semata-mata sejalan dengan tujuan musuh asing rakyat Iran."
(last modified 2025-07-27T04:24:40+00:00 )
Jul 27, 2025 05:53 Asia/Jakarta
  • Warga dan Ulama Sunni Iran Bersatu Kecam Serangan Teroris di Zahidan

Imam Sunni Shalat Jumat kota Khash, Provinsi Sistan dan Baluchistan di tenggara Iran, mengatakan, "Kelompok teroris tidak memiliki hubungan apa pun dengan masyarakat provinsi ini maupun komunitas Sunni dan Baluchistan, dan tindakan mereka semata-mata sejalan dengan tujuan musuh asing rakyat Iran."

Ali Movahedi Rad, Ketua Mahkamah Agung Provinsi Sistan dan Baluchestan mengatakan, "Pada Sabtu pagi, sebuah kelompok bersenjata mencoba memasuki Gedung Pengadilan Zahedan, tetapi kewaspadaan aparat penegak hukum dan pasukan keamanan mencegah mereka memasuki gedung tersebut, yang kemudian memicu konflik bersenjata dengan menggunakan senjata dan melemparkan granat."

Menurut Pars Today, departemen hubungan masyarakat Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan bahwa dalam serangan teroris di Gedung Pengadilan Zahedan, 6 orang, termasuk seorang perempuan dan seorang bayi berusia di bawah satu tahun, gugur dan 22 lainnya luka-luka.

Kewaspadaan masyarakat mencegah terwujudnya tujuan jahat para teroris

Dalam sebuah pesan, Mohammad Reza Aref, Wakil Presiden Pertama Iran, mengecam insiden tersebut, dan menekankan bahwa Republik Islam Iran selalu menjadi korban terorisme, dan sangat disayangkan bahwa para pembela hak asasi manusia tetap diam dan tidak peduli terhadap operasi teroris yang dilakukan oleh berbagai kelompok.

Aref menekankan,"Teroris kriminal yang didukung oleh musuh-musuh bangsa Iran kembali melakukan tindakan berbahaya dengan tujuan mengganggu ketertiban, keamanan, dan menciptakan ketegangan di Iran, serta telah menewaskan sekelompok rekan senegara kita tercinta di gedung pengadilan kota Zahedan. Sementara itu, kewaspadaan rakyat Iran, seperti di masa lalu, selalu mencegah terwujudnya tujuan jahat para teroris."

Warga Zahedan menekankan perlunya melawan musuh.

Sementara itu, warga Zahedan dari berbagai suku dan agama, serta ulama Sunni, menyatakan rasa muak mereka terhadap aksi teroris ini, dan menyatakan solidaritas mereka kepada keluarga para syuhada dan korban luka, serta menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kewaspadaan terhadap musuh-musuh keamanan.

Para ulama, aktivis sosial, pemuda, dan mahasiswa juga menekankan perlunya melawan teror dan kebencian dengan menyampaikan pesan-pesan simpati.

Kelompok teroris bukanlah suara bangsa Baloch

Imam salat Jumat Sunni di Khash, Sistan dan Balochistan, mengatakan,"Kelompok teroris tidak ada hubungannya dengan rakyat provinsi ini, komunitas Sunni dan Baloch, dan tindakan mereka hanya sejalan dengan tujuan musuh-musuh asing rakyat Iran."

Ayatullah Mustafa Mahami, perwakilan Pemimpin Besar Revolusi Islam di Sistan dan Baluchistan sekaligus Imam shalat Jumat di Zahedan, juga mengatakan: "Perilaku tercela teroris berhadapan dengan kewaspadaan rakyat dan pejabat Iran. Serangan musuh ditakdirkan untuk dikalahkan dan dihancurkan, dan tidak akan menemukan tempat lain selain tong sampah sejarah."

Maulvi Abdul Hamid Mengutuk Serangan Teroris

Maulvi Abdul Hamid Ismail Zahi, Imam shalat Jumat Masjid Makki di Zahedan, juga mengumumkan,"Saya menganggap serangan pengecut ini di tempat umum dan sipil, yang menewaskan orang-orang tak bersenjata, termasuk seorang perempuan dan seorang anak, sebagai tindakan ilegal dan saya mengutuk keras."

Ia menekankan dalam pesan ini,"Tindakan bersenjata sama sekali tidak untuk kepentingan rakyat Sistan dan Baluchestan, dan segala bentuk ketidakamanan merugikan kepentingan rakyat provinsi ini."

Teror dan kekerasan tidak memiliki tempat dalam agama Islam 

Maulvi Bilal Haqqani-Manesh-Naroei, Imam Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Zahedan menyebut serangan bersenjata terhadap pengadilan Zahedan sebagai tindakan membabi buta dan tercela yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan kemanusiaan.

Ia mengatakan,"Teror, ancaman, ketidakamanan, dan kekerasan tidak memiliki tempat dalam agama Islam "

"Tindakan-tindakan tersebut hanya mengobarkan api hasutan dan memperparah penderitaan rakyat, dan tidak menghasilkan apa-apa selain memperparah krisis sosial" tegasnya.

Kejahatan ini serupa dengan pembantaian harian rezim Zionis di Gaza

Maulvi Abdul Baset Hassanzai, seorang ulama Sunni, juga menyatakan terkait tindakan teroris ini, "Kejahatan ini serupa dengan pembantaian keji dan harian rezim Zionisdi Gaza yang tertindas, di mana orang-orang yang percaya pada tanah air dan kehormatan mereka dibantai tanpa ampun."

"Di mana pun agresi dan pembantaian terjadi, niscaya hal itu berada di bawah pengawasan ketat dan dengan dukungan penuh dari arogansi global," tegasnya.

Musuh-musuh berusaha merusak persatuan nasional

Farshad Gergich, gubernur provinsi Sistan dan Baluchestan, mengatakan, "Musuh-musuh Republik Islam menggunakan unsur-unsur yang mudah tertipu, berusaha merusak persatuan nasional dan menciptakan ketidakamanan di wilayah ini, tetapi rakyat provinsi ini waspada dan tidak akan membiarkan darah orang-orang tak berdosa menjadi alat untuk menghasut."(PH)