Apa Efek Psikologis dari Membaca Al-Qur'an?
(last modified Fri, 21 Mar 2025 09:11:12 GMT )
Mar 21, 2025 16:11 Asia/Jakarta
  • Membaca ayat-ayat Al-Qur\\\'an
    Membaca ayat-ayat Al-Qur\\\'an

Pars Today - Seorang pakar keluarga berkata tentang dampak psikologis dari membaca Al-Quran, "Mempelajari teks ayat-ayat Al-Qur'an dan mendalaminya akan menenangkan hati dan memberikan semacam pelajaran pengenalan diri kepada seseorang. Dengan cara dia menjadi terbiasa dengan kemampuan dan kelemahannya."

Menurut laporan Pars Today mengutip IRNA, Hossein Alizadeh Kozehkanan, seorang pakar keluarga, mengatakan tentang dampak psikologis dari pembacaan Al-Qur'an terhadap jiwa dan kejiwaan manusia, Al-Qur'an secara khusus mengacu pada terapi ruh, dan dengan membaca ayat-ayat tersebut, kita dapat memahami konsep firman Allah. Misalnya, kita harus memberi makna pada semua tindakan kita agar semuanya itu mendatangkan keridhaan Allah. Dalam hal itu, entah kita gagal atau menang, kita berhasil. Karena pembeli kita adalah Allah itu sendiri.

Alizadeh menambahkan, Mempelajari teks ayat-ayat Al-Qur'an dan mendalaminya menenangkan hati dan menempatkan tubuh dan jiwa di jalan teks yang sama. Lidah terkendali, mata melihat ke arah yang benar. Tangan tetap bersih dan kaki seseorang bergerak di atas jalan yang lurus dan benar, dan hasil dari proses ini adalah terbentuknya pribadi yang beriman dan bertakwa.

Menciptakan kegembiraan dan kebahagiaan

Pakar keluarga ini berkata tentang pengaruh psikologis Al-Quran, Karena ayat-ayat Al-Qur'an adalah firman Allah dan diturunkan untuk membimbing manusia dan meninggikan jiwa, maka isi ayat-ayat tersebut sesuai dengan karakteristik psikologis dan kepribadian manusia. Bahkan ketika non-Muslim mendengar dan merenungkan ayat-ayat suci tersebut, mereka mengatakan bahwa kata-kata ini membawa semacam harapan, kegembiraan, dan kebahagiaan, seolah-olah berbicara tentang apa yang telah hilang dari mereka.

Hubungan Timbal Balik

Alizadeh menambahkan, Telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw dan para Imam as bahwa bahkan dengan melihat ayat-ayat Al-Qur'an dapat menenangkan hati seseorang dan menciptakan kesucian batin. Oleh karena itu, siapa pun yang mencintai Al-Qur'an, maka Al-Qur'an juga akan mencintainya. Sesungguhnya, hubungan dengan Al-Qur'an adalah hubungan dengan kebaikan, karena Allah telah menyebutkan kebaikan dan apa yang mendatangkan kebahagiaan bagi manusia di dalam Al-Qur'an, dan orang yang menjalin hubungan dengan kebaikan akan tetap baik.

Pelajaran tentang mengenal diri

Penulis buku Sikap Mulia dalam Membesarkan dan Mendidik Anak ini melanjutkan, Di dalam Al-Qur'an, Allah telah menguji karakter psikologis, kepribadian, fisik, perilaku, dan keimanan seseorang. Maka barangsiapa yang membaca ayat-ayat Al-Qur'an, merenungkan dan menghayati maknanya, maka ia memperoleh semacam pelajaran pengenalan diri, dan menjadi tahu akan kelebihan dan kekurangannya.

Hossein Alizadeh Kozehkanan, pakar masalah keluarga ini menambahkan, Terhubung dengan Al-Qur'an membuat pembaca ayat-ayat suci menjadi akrab dengan kata-kata Al-Qur'an, dan seiring berjalannya waktu, kata-kata dan ucapannya pun menjadi seperti Al-Qur'an. Keakraban dengan kata-kata Al-Qur'an mengarahkan pikiran dan organ manusia ke arah yang sama, dan manusia secara bertahap memperoleh perilaku Al-Qur'an.

Dukungan psikologis yang kuat

Alizadeh menegaskan, Salah satu pengaruh psikologis penting dari Al-Qur'an adalah bahwa ia senantiasa mengajak manusia untuk berbuat baik dan menegaskan bahwa kemenangan adalah bersama orang-orang yang berbuat baik dan tidak akan pernah menyia-nyiakan pahala seseorang. Kabar gembira ini merupakan dukungan psikologis yang kuat bagi manusia untuk terus berbuat baik.

Keseimbangan dalam perilaku

Pakar keluarga ini menyatakan, Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan dengan ayat-ayat suci dan membaca firman Allah menciptakan percikan spiritualitas, kesopanan, kedamaian, dan perilaku sehat dalam diri manusia, dan individu tersebut melihat dirinya di hadapan Kitab Suci dan merasa malu dan rendah hati karena melakukan dosa. Membaca ayat-ayat suci, terutama dengan memahami maknanya, mengurangi sikap agresif. Ini menyeimbangkan perilaku dan memperkuat harapan akan pertolongan Allah dalam diri manusia.

Mencegah keputusasaan dan rasa tidak berdaya

Penulis buku Catatan Pendidikan ini menambahkan, Banyak penyakit mental ringan, iri hati, kesombongan, membandingkan diri dengan orang lain, putus asa, dan tidak berdaya dihilangkan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan memahami akhlak Al-Qur'an, dan orang tersebut menjadi tenang secara psikologis dan perilaku.

Membentuk kepribadian yang sehat

Ia menambahkan, Keakraban dengan Sunnah Ilahi dan fakta bahwa kebenaran selalu menang dan kepalsuan ditakdirkan untuk hancur memiliki dampak psikologis yang penting bagi manusia. Seorang mukmin selalu menganggap Allah sebagai pendukungnya dan percaya bahwa Allah bersamanya. Keyakinan ini, yang berasal dari teks ayat-ayat Al-Qur'an, mengarah pada pembentukan kepribadian yang sehat, terhormat, penuh harapan, dan sabar dalam menghadapi kesulitan.

Menciptakan perbuatan nyata

Pengajar pendidikan keluarga itu mengatakan, Ayat-ayat Al-Qur'an menekankan perbuatan nyata manusia, karena sekadar beriman saja tidak cukup. Agar iman dapat diubah menjadi tindakan, diperlukan tindakan yang benar, dan para psikolog kini menganggap melakukan perbuatan baik sebagai salah satu cara untuk mengobati kecemasan dan depresi.(sl)